Pemalang, MEDIASERUNI.ID – Kasus kekerasan terhadap anak di Kabupaten Pemalang masih menunjukkan tren peningkatan. Hingga September 2025, Dinas Sosial melalui Bidang KP2A (Kesejahteraan, Perlindungan Perempuan dan Anak) mencatat terdapat 15 anak yang berhadapan dengan hukum maupun menjadi korban kekerasan. Dari jumlah tersebut, 13 kasus masih dalam proses penyelesaian dan pendampingan hukum.
Hal ini disampaikan Kabid KP2A Dinsos Pemalang, Triyatno Yuliharso saat menjadi narasumber dalam kegiatan yang digelar Dinas Pendidikan Kabupaten Pemalang bertajuk “Peningkatan Kapasitas Tenaga Pendidik untuk Mewujudkan Sekolah Ramah Anak” di Hotel The Winner Pemalang, Rabu 24/9/2025
Menurut Triyatno faktor utama meningkatnya kasus kekerasan anak berasal dari lemahnya pengawasan orang tua serta kurangnya kepedulian lingkungan.
“Setelah anak pulang sekolah, aktivitas mereka tidak seluruhnya terpantau. Baik di rumah maupun saat bermain di lingkungan, ini sering jadi celah terjadinya kerentanan,” jelasnya.
Triyatno juga menyoroti fenomena siswa yang kedapatan merokok di luar sekolah. “Kalau anak masih berseragam dan kedapatan merokok di jalan, siapapun masyarakat sebaiknya ikut menegur. Perhatian lingkungan juga sangat penting,” ujarnya.
Ia menegaskan guru tidak perlu khawatir dalam memberikan pembinaan kepada anak selama bertujuan mendidik. “Kalau dalam rangka melindungi dan mendidik anak, itu bukan pelanggaran. Jangan sampai justru dipermasalahkan secara hukum,” tegasnya.
Triyatno berharap ke depan sinergi antara sekolah, orang tua, dan masyarakat dapat lebih kuat untuk menekan angka kekerasan anak di Pemalang.
