Bandung, MEDIASERUNI – Dalam upaya untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, khususnya selama bulan Ramadan menuju Idulfitri, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat menggelar Pasamoan, sebuah acara pasar khusus, yang sukses digelar pada Kamis dan Jumat, 22-23 Maret 2024, di Pasar Kreatif Jabar, Bandung.
Hari pertama acara tersebut, 5 ton beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP), bekerja sama dengan Perum Bulog, terjual habis dalam beberapa jam, menunjukkan antusiasme masyarakat terhadap inisiatif tersebut. Dengan harga Rp 53.000 per kemasan 5 kg, beras ini menjadi salah satu barang yang diminati.
Namun, Pasamoan tidak hanya menawarkan beras. Kebutuhan pokok lain seperti gula, minyak goreng, serta produk segar dan aneka makanan untuk berbuka puasa juga tersedia, memastikan kebutuhan sehari-hari masyarakat terpenuhi dengan baik.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jabar, Noneng Komara Nengsih, menegaskan pentingnya Pasamoan sebagai upaya konkret untuk mengatasi fluktuasi harga, terutama pada beras. Beliau menyampaikan bahwa Pasamoan merupakan bagian dari serangkaian inisiatif yang dilakukan oleh pihaknya sejak awal tahun, bersama dengan Opadi, operasi pasar bersubsidi.
Noneng juga menginformasikan bahwa Pasamoan tidak berhenti di Bandung, melainkan akan dilanjutkan di lokasi lain seperti Cijerah, Bandung, pada 26-27 Maret, dan kemudian ke Cinunuk, Cileunyi, Kabupaten Bandung, pada 4-5 April. Masyarakat diimbau untuk memanfaatkan kesempatan ini untuk membeli kebutuhan pokok dengan harga yang terjangkau.
Menariknya, upaya ini tidak hanya bersifat sementara. Noneng menyampaikan bahwa Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jabar akan terus terlibat dalam berbagai inisiatif untuk mengendalikan harga kebutuhan pokok, terutama beras, hingga menjelang Idulfitri.
Dengan adanya Pasamoan dan Opadi, diharapkan harga kebutuhan pokok, terutama beras, dapat tetap stabil. Berdasarkan perkiraan Noneng, dengan musim panen yang melimpah di Jawa Barat, harga beras diperkirakan akan semakin stabil pada akhir Maret atau awal April.
Hal ini didukung oleh data Bulog yang menunjukkan bahwa stok beras mencukupi, bahkan mencapai 90.000 ton. Stok ini akan digunakan untuk mendukung kegiatan Opadi di 27 kabupaten/kota di Jawa Barat dalam waktu dekat.
Noneng juga mengimbau masyarakat untuk tidak melakukan panic buying menjelang Ramadan dan Idulfitri. Dengan stok kebutuhan pokok yang cukup dan harga yang mulai stabil, Noneng menekankan pentingnya membeli barang sesuai kebutuhan, tanpa perlu menimbun.
Dengan demikian, Pasamoan tidak hanya menjadi sebuah acara pasar khusus, tetapi juga menjadi solusi konkret dari pemerintah untuk memastikan ketersediaan dan stabilitas harga kebutuhan pokok, menjaga kebutuhan masyarakat terpenuhi dengan baik, dan memberikan ketenangan dalam menghadapi perayaan Ramadan dan Idulfitri. (Mds/*)