logo

Perkelahian di Belanda Dipicu Rencana Pembakaran Al-Quran

Foto Ilustrasi (Int)

Mediaseruni.co.id, JAKARTA – Perkelahian terjadi di Belanda antara polisi dan kelompok yang menentang rencana pembakaran Al-Qur’an oleh PEGIDA, gerakan anti-Islam yang dipimpin oleh Edwin Wagensveld.

Kelompok tersebut mencoba menghentikan demonstrasi resmi PEGIDA yang telah mendapatkan izin dari pemerintah kota Arnhem untuk membakar Al-Qur’an. Tiga orang ditangkap karena ketidakpatuhan, sementara tiga petugas menderita luka ringan.

Baca Juga:  English for Ulama, Empat Ulama Jawa Barat Ini Berdakwa di Inggris

Wali Kota Arnhem, Ahmed Marcouch, menegaskan bahwa pembakaran kitab suci tidak secara langsung dilarang di Belanda. Namun, ia menyoroti bahwa kekerasan dalam mengekspresikan pendapat tidak dapat diterima, mengutip cnbcindonesia.

Yildirim Usta, anggota dewan dari Partai Denk di Arnhem, mengkritik Marcouch karena membiarkan penistaan Al-Qur’an oleh PEGIDA, menyebutnya sebagai kejahatan rasial dengan dalih kebebasan berpendapat. Usta juga mengumumkan rencana untuk mengambil inisiatif di dewan kota guna melawan kejahatan rasial.

Baca Juga:  Inisiatif Otonomi di Sahara Maroko Pondasi Terbaik untuk Solusi bagi Semua Pihak

Provokasi semakin meningkat di Belanda terkait rencana pembakaran Al-Qur’an. Pada 2022 dan 2023, Edwin Wagensveld, pemimpin PEGIDA, merobek Al-Qur’an di beberapa demonstrasi, meskipun rencana pembakaran di beberapa lokasi sebelumnya digagalkan oleh penangkapan.

Share:

Terpopuler

Jl. Veteran, Gg. H. Suchron Lingkungan Kav. No. 01 Blok B1-2 RT 001/035, Kel. Nagasari Kec. Karawang Barat Kab. Karawang, Jawa Barat. 41311. Telp. 081295925566