MEDIASERUNI.ID – Kalau bicara soal destinasi alam yang penuh tantangan sekaligus misteri, Gunung Parang di Purwakarta layak banget masuk daftar teratas.
Berdiri gagah di Kecamatan Tegalwaru, gunung setinggi kurang lebih 983 meter di atas permukaan laut ini bukan hanya jadi magnet bagi para pemanjat tebing, tapi juga menyimpan cerita-cerita lama yang bikin bulu kuduk merinding.
Daya tarik Gunung Parang memang unik. Tebing-tebing granitnya yang menjulang jadi surga bagi pecinta panjat tebing, apalagi dengan adanya jalur via ferrata, jalur besi menempel di tebing yang pertama kali hadir di Indonesia.
Belum lagi sensasi menginap di hotel gantung di sisi tebing, yang bikin adrenalin berpacu sekaligus menyajikan pemandangan alam Purwakarta yang luar biasa.
Namun, pesona gunung ini tak sekadar soal wisata ekstrem. Ada lapisan cerita yang lebih dalam, menyentuh sisi legenda dan mitos yang masih diyakini sebagian orang.
Konon, dulunya gunung ini dikenal dengan nama Gunung Barang Panser Tunggal sebelum akhirnya lebih dikenal dengan sebutan “Parang”. Nama yang sederhana, tapi di baliknya tersimpan sejarah panjang.
Cerita lokal juga menyebut Gunung Parang sebagai tempat sakti. Di masa kejayaan Pajajaran, katanya para empu atau orang-orang sakti sering datang kesitu untuk membuat senjata pusaka.
Todak heran jika banyak yang percaya gunung ini punya energi khusus, seolah menjadi saksi bisu peradaban kuno yang pernah jaya.
Tak berhenti di situ, ada pula keyakinan tentang aura magis yang menyelimuti Gunung Parang. Beberapa pendaki atau warga sekitar meyakini adanya harta karun terpendam yang dijaga makhluk gaib.
Sosok harimau putih sering disebut sebagai penjaga gaib gunung ini. Mitos ini membuat siapa pun yang datang merasa seolah diawasi, entah oleh alam atau sesuatu yang tak terlihat.
Meski penuh cerita mistis, Gunung Parang juga menyimpan kisah nyata tentang keberanian sekaligus risiko. Beberapa kali terjadi kecelakaan saat pemanjatan, termasuk kasus seorang anggota polisi yang terjatuh akibat kondisi tebing yang licin diguyur hujan.
Kisah-kisah itu jadi pengingat bahwa gunung ini bukan main-main keindahan dan tantangannya datang dengan harga yang mahal.
Gunung Parang akhirnya menjadi sebuah perpaduan antara pesona alam, kisah legenda, dan misteri yang membungkusnya. Dari panorama menakjubkan, sensasi ekstrem, hingga mitos harimau putih, semua membuat gunung ini bukan sekadar tempat wisata, tapi juga ruang cerita yang hidup.
Jadi, kalau suatu hari kamu ke Purwakarta, beranikah menantang diri sekaligus merasakan aura magis Gunung Parang? (*)