Karawang, MEDIASERUNI – Puluhan petani Rawamerta mendatangi Pemkab Karawang dan mendesak agar mengevaluasi perizinan SPE Pertamina diwilayahnya, karena diduga jadi penyebab gagal panen, Senin 24 Juni 2024.

Puluhan petani tersebut datang bersama kuasa hukumnya Hendra Supriyatna dari LBH Arya Mandalika. Hendra mengatakan
pertamina di wilayah Rawamerta izinnya masih dalam proses

“Meski ini kepentingan negara akan tetapi minimal mereka juga memperhatikan nasib warga sekitarnya, apalagi izin operasional Pertamina diwilayah tersebut masih dalam proses,” ujar Hendra.

Sementara, Ketua Serikat Tani Karawang, Deden, menyampaikan empat tuntutan, diantaranya, berkurangnya produksi pertanian karena hama tikus, pajak PBB yang sudah dibayarkan akan tetapi ketika di print masih kosong atau belum terbayar, asuransi serta pupuk tani.

Baca Juga:  Bupati Aep Syaepuloh Ajak Guru PAUD Berikan yang Terbaik untuk Calon Pemimpin Masa Depan

“Pemerintah diharapkan mendorong pihak Pertamina supaya lahan yang mereka garap untuk tidak dibiarkan saja, karena jadi sarang tikus dan tikusnya menyerang padi petani,” tegas Deden.

Untuk itu, lanjut Deden, petani berharap agar pihak pertamina segera menemboknya dengan beton keliling, sehingga tikus tidak ke sawah warga sekitarnya.

Masih dilanjutkan Deden, pihak Pemkab juga perlu mengklarifikasi persoalan asuransi yang ketika di print masih kosong, padahal PBB sudah dibayar.

Baca Juga:  Selaras Amanat UU Perlindungan Data Pribadi PLN Pastikan Data Pelanggan Aman

“Selain hama tikus, PBB, asuransi kami juga bingung dengan sistem yang sekarang, kartu tani bukan menjadi mudah malah menyulitkan petani untuk mendapatkan pupuk subsidi,” ucap Deden.

Deden juga menyebut, pabrik pupuknya ada di Karawang tapi kenapa susah mendapatkan pupuk. “Mestinya kan Karawang sebagai pusat pertanian dan penghasil padi terbesar di Jawa Barat bisa jadi prioritas,” Pungkas Deden. (Miroj/Mds)