Pemalang, MEDIASERUNI.ID – Pengalihan armada truk sumbu 2 dan 3 untuk tidak melintas di Jalan Pantura Pemalang sampai Semarang, menuai protes Aliansi UMKM Pantura.
Protes tersebut mendapat respon sepat Rizal Bawazier sebagai inisitor kebijakan itu. Dia membuka diri dan siap dialog dengan Aliansi UMKM Pantura, Kamis 1 Mei 2025.
Bertepatan dengan Hari Buruh Internasional 1 Mei 2025, Aliansi UMKM menyampaikan aspirasinya dalam bentuk protes atas kebijakan yang diinisiasi Rizal Bawazier, anggota DPR RI dari PKS.
Aliansi UMKM Pantura berharap, Rizal Bawazier dapat menerima aspirasi Aliansi UMKM pantura untuk bisa berdialog.
Menanggapi hal tersebut Rizal Bawazier di hubungi Mediaseruni, Jumat 2 Mei, hanya mengatakan setiap warga negara bebas menyampaikan aspirasi.
“Aspirasi itu hak sebagai warga negara dan di lindungi oleh Undang – Undang , maka kami siap menerima kawan-kawan dari Aliansi UMKM Pantura untuk berdialog,” ujar Rizal Bawazier.
Namun Rizal Bawazier menerangkan, kebijakan pengalihan armada truk sumbu 2 dan 3 untuk tidak melintas di jalan pantura pemalang sampai semarang, tidak berlaku buat armada yang berplat nomor G seperti Brebes, Tegal, Pemalang dan Pekalongan.
Karena itu hanya di berlakukan untuk armada truk yang bukan berplat nomor G yang hanya sekedar melintas saja.
Lebih lanjut Rizal Bawazier mengatakan Dirjen Perhubungan Darat, sudah mengeluarkan surat kebijakan pengalihan armada ini dapat dilaksanakan.
“Saya juga harus merespon keluhan dari sebagaian besar masyarakat yang mengkhawatirkan beresikonya kecelakan, yang disebabkan armada truk besar besar yang melintas di jalan pantura,” jar Rizal Bawazier.
Untuk itu, Rizal Bawazier pun berharap agar masyarakat mematuhi dan memahami kebijakan ini untuk kepentingan yang lebih besar, dalam meminimalisir kecelakaan di jalan, khususnya sepanjang Jalan Pantura Pemalang sampai Semarang. (Darmo)