Batang, MEDIASERUNI.ID – Anggota DPR RI Dapil Jawa Tengah, Rizal Bawazier, tampil sebagai figur yang paling vokal memperjuangkan nasib masyarakat Batang Barat yang kini menghadapi rob harian semakin parah. Rob yang semula terjadi musiman kini berubah menjadi banjir harian yang merendam permukiman dan merusak lahan pertanian warga.

Tidak kurang dari 100 hektare sawah mengalami kerusakan berat, sementara ratusan petani kehilangan mata pencaharian akibat air asin yang terus merangsek ke wilayah selatan.

Di tengah situasi kritis ini, Rizal Bawazier menegaskan bahwa penanganan rob Batang tidak bisa lagi mengandalkan solusi parsial. Ia meminta pemerintah pusat segera turun tangan dan menempatkan pembangunan Tanggul Laut Raksasa Pantura sebagai proyek prioritas nasional.

“Rob Sudah Masuk Tahap Darurat”

Rizal menilai rob yang terjadi sudah melewati ambang toleransi.
“Rob ini sudah darurat. Warga kehilangan sawah, akses jalan lumpuh, dan ekonomi terpukul. Pemerintah pusat harus hadir karena skalanya sudah tidak bisa ditangani sendiri oleh daerah,” tegasnya.

Baca Juga:  Sertijab Bupati Pemalang, Aris Ismail: Pembangunan Pemalang Butuh Kebersamaan

Ia mengatakan bahwa talut penahan rob yang dibangun selama ini hanya bersifat sementara dan tidak mampu menahan tekanan air laut yang semakin kuat akibat perubahan iklim dan penurunan muka tanah.

Mengangkat Aspirasi Warga Sampai ke Tingkat Nasional

Rizal Bawazier mengaku telah menerima banyak keluhan dari masyarakat Batang Barat, termasuk para petani yang kini terancam kehilangan sumber penghidupan. Dari laporan dan aspirasi itu, ia langsung membawa isu rob Batang ke tingkat pusat agar masuk daftar pembahasan strategis.

“Ini suara rakyat Batang, dan sebagai wakil mereka, saya berkewajiban memperjuangkannya sampai tuntas. Tanggul laut harus menjadi prioritas pemerintah pusat,” ujarnya.

Upaya Rizal mendapat dukungan kuat dari masyarakat. Warga menyatakan bahwa hanya dengan langkah pemerintah pusat, terutama di masa pemerintahan Presiden Prabowo Subianto, masalah rob bisa diatasi secara permanen.

Baca Juga:  Sebanyak 896 KPM Warga Kertamulya Dapat Bantuan Pangan Cadangan Beras

Petani Menjerit, Sawah Tidak Bisa Ditanami

Rob yang sekarang terjadi setiap hari menyebabkan garam meresap ke tanah, membuat lebih dari 200 petani gagal panen berulang kali. Banyak di antara mereka mulai beralih profesi karena sawah tidak lagi bisa digarap.

Warga pun berterima kasih karena ada wakil rakyat yang benar-benar turun memperjuangkan nasib mereka.

“Kami menitipkan harapan kepada Pak Rizal Bawazier. Beliau yang paling lantang menyuarakan keadaan kami,” kata seorang petani setempat.

Menunggu Respons Pemerintah Pusat

Rizal menegaskan bahwa ia tidak akan berhenti mengawal persoalan ini hingga ada keputusan konkret dari pemerintah pusat.

“Penanganan rob di Pantura, termasuk Batang, harus masuk prioritas nasional. Ini bukan sekadar infrastruktur, tapi penyelamatan kehidupan masyarakat,” tutupnya.