Saham Marvell Turun Drastis di Tengah Rumor Microsoft Beralih ke Broadcom

Saham Marvell turun lagi dan memicu kekhawatiran investor setelah muncul laporan bahwa Microsoft mempertimbangkan Broadcom sebagai mitra baru untuk pengembangan chip kustom. Isu ini membuat pasar bereaksi cepat karena Marvell selama ini dikenal sebagai salah satu pemain penting dalam rantai pasok chip AI.

Laporan dari The Information menyebutkan bahwa Microsoft telah mengadakan pembicaraan awal dengan Broadcom terkait pengembangan chip masa depan. Jika rumor ini benar, arah bisnis chip AI Microsoft bisa berubah signifikan. Situasi ini menjadi pukulan berat bagi Marvell. Tidak mengherankan bila saham Marvell turun cukup dalam di awal pekan.

Sementara itu, saham Broadcom justru melonjak setelah rumor tersebut menguat. Pasar menilai peluang masuknya Broadcom ke proyek besar Microsoft dapat memperluas dominasi perusahaan di sektor chip khusus untuk AI. Pergerakan harga sahamnya memperlihatkan bagaimana sentimen investor berbalik arah dalam hitungan jam.

Benchmark Turunkan Rating, Tekanan untuk Saham Marvell Makin Berat

Tekanan terhadap saham Marvell turun semakin terasa ketika analis Benchmark, Cody Acree, menurunkan rating saham Marvell dari buy menjadi hold. Ia bahkan mencabut target harga saham tersebut. Keputusan ini cukup mengejutkan dan memicu kekhawatiran baru di kalangan investor ritel maupun institusi.

Acree menyatakan bahwa setelah rangkaian pertemuan industri di Silicon Valley, ia yakin Marvell telah kehilangan desain chip Trainium 3 dan Trainium 4 milik Amazon kepada Alchip Technologies. Bila benar, ini akan menjadi kehilangan kontrak besar lainnya bagi Marvell.

Baca Juga:  Revolusi atau Risiko? Mengapa Keamanan Biometrik di Era Deepfake Semakin Dipertaruhkan

Menurut Acree, kehilangan proyek tersebut bisa memperlambat pertumbuhan unit bisnis XPU Marvell hingga 2026. XPU, yang merupakan prosesor kelas tinggi untuk kecerdasan buatan, adalah salah satu pilar pertumbuhan jangka panjang Marvell. Tidak heran bila kabar ini ikut membuat saham Marvell turun lebih dalam.

JPMorgan Tetap Optimistis Meski Saham Marvell Turun

Di sisi lain, analis JPMorgan, Harlan Sur, mengambil sikap berbeda. Ia tetap mempertahankan rating overweight pada saham Marvell dengan target harga 130. Sur menilai rumor kehilangan bisnis di Microsoft dan Amazon hanyalah “kebisingan” yang tidak mencerminkan kondisi sebenarnya.

Ia menegaskan bahwa program chip AI kustom Marvell di Microsoft dan Amazon masih berjalan sesuai rencana. Menurut Sur, tidak ada bukti nyata yang menunjukkan bahwa kedua raksasa teknologi itu meninggalkan Marvell. Pernyataan ini memberikan sedikit napas bagi Marvell di tengah situasi yang tidak menentu.

Meski demikian, fakta bahwa saham Marvell turun hampir 7% pada penutupan perdagangan menunjukkan bahwa pasar lebih mempercayai risiko daripada keyakinan.

Spekulasi Negatif Diprediksi Terus Menekan Saham Marvell

Jordan Klein dari Mizuho Securities menilai bahwa rumor negatif seperti ini dapat membebani saham Marvell sepanjang tahun depan. Bahkan jika rumor tersebut belum terbukti, pola reaksi pasar sudah cukup menjadi tantangan.

Klein menambahkan bahwa Microsoft mungkin memang mempertimbangkan Broadcom sebagai pemasok kedua untuk chip AI pusat datanya. Strategi ini lazim dilakukan perusahaan besar untuk mengurangi risiko ketergantungan pada satu vendor. Sayangnya, strategi ini tetap memberikan tekanan pada saham Marvell yang sudah turun drastis.

Baca Juga:  Fakta Tersembunyi Steam Machine: Kontroversi HDMI 2.1 yang Mengejutkan Pengguna

Ia juga mengingatkan bahwa sektor chip AI sangat kompetitif. Perusahaan seperti Broadcom, Nvidia, TSMC, dan Alchip terus memperkuat layanan desain chip kustom berbasis kecerdasan buatan. Situasi ini membuat posisi Marvell semakin sulit jika tidak segera mempercepat inovasi.

Dampak Langsung di Pasar Saham

Perdagangan hari itu mencatatkan pergerakan tajam:

  • Saham Marvell turun 7% menjadi 92
  • Saham Broadcom naik 2,8% menjadi 401,10

Sinyal ini menunjukkan bahwa pasar bergerak berdasarkan persepsi risiko jangka pendek, bukan konfirmasi resmi dari perusahaan. Meski demikian, dalam industri chip AI, rumor seperti ini sering menjadi indikator arah pergerakan bisnis di masa depan.

Apa Arti Semua Ini untuk Investor?

Saham Marvell turun bukan hanya karena pergerakan harga harian, tetapi lebih karena kekhawatiran tentang masa depan bisnis chip AI perusahaan. Investor melihat bahwa kehilangan satu klien besar seperti Microsoft atau Amazon dapat berdampak jangka panjang.

Namun di sisi lain, pernyataan positif dari JPMorgan menunjukkan bahwa ruang pemulihan tetap terbuka. Selama belum ada konfirmasi resmi dari Microsoft atau Amazon, peluang Marvell untuk mempertahankan kontrak masih ada.

Bagi investor jangka panjang, volatilitas seperti ini bisa menjadi momentum untuk evaluasi ulang portofolio. Namun bagi trader harian, pergerakan saham Marvell turun bisa menjadi peluang spekulatif jangka pendek.