Purwakarta, MEDIASERUNI – Sate maranggi merupakan salah satu makanan khas Kabupaten Purwakarta, ada anggapan belum ke Purwakarta kalau belum makan sate maranggi.
Sate maranggi di kota tasbih Purwakarta berbeda dengan sate-sate maranggi lainnya.
Selain rasanya yang khas maranggi, cara penjualannya pun berbeda. Sate maranggi milik abah Ace (76) ini dijual berkeliling menggunakan tanggungan, ingat tanggungan bukan roda gerobak.
Yap abah Ace memang ingin menjual sate maranggi-nya itu menggunakan tanggungan, menurut dia itu lebih praktis. Abah Ace sudah sejak puluhan tahun berjualan menggunakan tanggungan itu. Bahkan kata dia dari mulai harga sate per tusuk Rp 200 hingga sekarang Rp 1000 per tusuk.
“Ah, raoseun ditanggung mah, te mahal biaya na, pami roda mah rada awis mana langkung berat, (ah enak saja kalau ditanggung tidak mahal biayanya, kalau roda mahal dan berat, red),” ujar ayah 7 anak itu disela melayani pelanggannya.
Setiap hari abah Ace membawa 3 kg daging iga sapi. Ia berjualan mulai pukul 07.00-09.00 wib, dilanjut jam 11.00 – 16.00 Wib, biasa mangkal di Sempurnunggal (lapang Garuda) lalu berkeliling.