Bandung Barat, MEDIASERUNI.ID – Sekda Jawa Barat Herman Suryatman, meninjau longsor sampah di TPA Sarimukti, Kabupaten Bandung Barat, Minggu 9 Maret 2025.
Longsor terjadi di Zona 3 sehari sebelumnya, Sabtu 8 Maret 2025, pukul 11.58, dengan volume sampah mencapai 20 meter lebar dan 10 meter tinggi.
Herman menyebutkan, longsor dipicu hujan yang terus-menerus selama sepekan, menyebabkan sampah jenuh air dan akhirnya runtuh.
Untuk menjaga kelancaran layanan sampah, pemerintah telah mengambil langkah darurat, termasuk membuat jalan alternatif ke Zona 3 dan Depo BBM.
Sebagai langkah mitigasi, pemulung ditertibkan untuk menghindari bahaya, sementara alat berat dipindahkan ke lokasi aman. “Secara keseluruhan, TPA Sarimukti dalam kondisi aman,” tegas Herman.
Untuk mencegah kejadian serupa, Pemprov Jabar akan memasang kawat bronjong dengan anggaran Rp200 juta agar longsor tidak meluas ke Zona 4.
Selain itu, penghijauan akan dilakukan dengan menanam 2.000 pohon di lereng-lereng sekitar TPA. “Diharapkan dengan penghijauan ini, risiko longsor bisa ditekan,” tambahnya.
Saat ini, kapasitas TPA Sarimukti semakin terbatas. Zona 1 dan 4 sudah penuh, sementara Zona 2 terisi 90 persen dan Zona 3 mencapai 80 persen.
Sebagai solusi jangka pendek, Zona 5 seluas 6,3 hektare sedang dalam tahap akhir penyelesaian dan ditargetkan beroperasi pada Mei 2025.
Dengan tambahan kapasitas di Zona 5 serta sisa ruang di Zona 2 dan 3, TPA Sarimukti diperkirakan masih bisa digunakan hingga Juni 2028. “Mudah-mudahan awal 2028, TPPAS Legoknangka sudah beroperasi sebagai solusi jangka panjang,” ujar Herman.
Sebelumnya, TPA Sarimukti diprediksi tak lagi mampu menampung sampah pada Maret 2025.
Karena itu, pemerintah menerapkan kebijakan pengetatan, seperti larangan sampah anorganik, pengurangan ritase truk, dan penerapan zero food waste bagi Kota Bandung, Bandung Barat, Kabupaten Bandung, serta Kota Cimahi. (*)