Bandung, MEDIASERUNI.ID – Sekretaris Daerah Jawa Barat Herman Suryatman, memimpin rapat koordinasi dengan Penjabat Wali Kota Bandung dan Cimahi untuk merumuskan strategi pengelolaan sampah di Bandung Raya.

Fokus utama rapat adalah mengurangi ketergantungan terhadap Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sarimukti agar tetap beroperasi hingga 2027.

Herman menekankan pentingnya pengelolaan sampah sejak dari sumbernya, terutama di rumah tangga.

Ia mendorong optimalisasi Tempat Pengolahan Sampah Reduce-Reuse-Recycle (TPS3R) dan Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) guna menekan volume pengiriman sampah ke TPA.

Baca Juga:  Imron Rosadi: Oknum Subag TU Setwan Diduga Patok Harga Sampai Rp 2 juta untuk Pembuatan LHKPN

“Kita harus membiasakan konsep zero food waste dan mengelola sampah dari sumbernya agar masalah ini tidak semakin membebani lingkungan,” ujar Herman dalam rapat di Pendopo Kota Bandung, Sabtu 8 Februari 2025.

Penjabat Wali Kota Bandung, A. Koswara, mengungkapkan bahwa sejak akhir Januari, volume sampah yang dikirim ke TPA Sarimukti meningkat signifikan. Sebagai solusi sementara, Kota Bandung akan menambah lima ritase pengiriman sampah per hari hingga 9 Maret 2025.

Namun, sampah yang tidak terangkut akan dikelola secara mandiri dengan pendekatan berbasis kewilayahan melalui TPS3R dan TPST. Saat ini, Kota Bandung mengirim lebih dari 140 ritase sampah per hari ke Sarimukti, sementara Kota Cimahi mencapai 17 ritase.

Baca Juga:  Lanjutkan Kepemimpinan di GEMA Keadilan KBB, Candra Permana Siap Sukseskan Pilkada

Dalam 30 hari ke depan, pemerintah daerah menargetkan pengurangan volume pengiriman sampah dengan memaksimalkan fasilitas pengolahan yang ada.

Langkah strategis ini diharapkan dapat menjaga kelestarian lingkungan dan memastikan pengelolaan sampah yang lebih efektif di Bandung Raya. (*)