Sukabumi, MEDIASERUNI.ID – Lima warga Perumahan Bumi Pakuwon Regency (BPR) RT 59 RW 24, Desa Sundawenang Kecamatan Parungkuda, memprakarsai sebuah gerakan peduli lingkungan melalui pendirian Bank Sampah Wijaya Kusuma Mandiri (BSWM).
Kelima penggagas tersebut adalah Andre, Agung, Iky, Azis, dan Afiat. Tergerak oleh kepedulian terhadap lingkungan sekitar, mereka menginisiasi program pengolahan sampah produktif seperti plastik, kardus, besi, dan lainnya agar memiliki nilai guna dan ekonomi.
BSWM diketuai oleh Agung, dengan Azis yang juga menjabat sebagai Ketua RT 59 bertindak sebagai penasehat. Tiga anggota lainnya turut aktif dalam kegiatan pengumpulan dan pemilahan sampah. Dalam pelaksanaannya, BSWM mengedepankan semangat gotong royong dan edukasi warga.
“Saya harap dengan adanya BSWM ini, warga Perumahan BPR khususnya RT 59 bisa melihat bahwa dari sampah juga bisa menghasilkan, kalau dimanfaatkan dengan benar,” ungkap Agung, Ketua BSWM, Jumat 11 Juli 2025.
Sementara itu, Azis menegaskan dukungannya penuh terhadap gerakan ini. Ia melihat bahwa pengelolaan sampah yang baik tidak hanya berdampak pada kebersihan lingkungan, tetapi juga bisa menjadi sumber dana untuk kepentingan sosial di wilayah tersebut.
“Saya sebagai Ketua RT sangat mendukung dan mengapresiasi hal ini. Karena dari pengumpulan sampah produktif ini, apabila nanti dijual, bisa menjadi tambahan untuk kas RT, yang nantinya dapat dipergunakan untuk perayaan hari-hari besar,” ujar Azis.
Visi dan Misi BSWM
Visi: Mewujudkan lingkungan Perumahan BPR yang bersih, sehat, dan produktif melalui pengelolaan sampah yang berkelanjutan dan bernilai ekonomi.
Misi: Mengedukasi warga mengenai pentingnya memilah dan mengelola sampah dari rumah. Menjadikan sampah sebagai sumber daya ekonomi alternatif.
Membangun semangat gotong royong dan kepedulian terhadap lingkungan.
Meningkatkan partisipasi warga dalam menjaga kebersihan dan kesehatan lingkungan.
Memberdayakan warga melalui kegiatan pengolahan sampah dan daur ulang.
Dengan adanya Bank Sampah Wijaya Kusuma Mandiri, para penggagas berharap semangat peduli lingkungan dapat terus tumbuh di tengah masyarakat.
Tak hanya sebagai solusi pengelolaan sampah, tetapi juga sebagai bentuk kemandirian warga dalam menciptakan manfaat dari hal-hal yang selama ini dianggap tidak berguna. (Dwika)
