Karawang, MEDIASERUNI.ID – Waspada bila melintas di sepanjang ruas jalan raya Klari, Karawang. Sekejap saja mata berkedip, siap-siap jadi korban lubang dan keroakan jalan.

Seperti terjadi Jumat 7 Februari 2025, subuh, pengendara yang membonceng istrinya, terjebak di keroakan jalan, sebelum putaran balik gudang garam.

Beruntung pengendara motor dan mobil di belakang sigap, sehingga tidak sampai menyeruduk korban. “Kondisi jalan gelap, saya tidak melihat ada keroakan jalan,” kata Ari, menyebut keroakan jalan itu cukup dalam.

Ari sendiri merasa heran, motor yang dikendarai bisa berputar 180  derajat menghadap ke belakang. Padahal dia dari arah Johar menuju Klari. “Alhamdulillah, Allah masih melindungi kami,” ucapnya bersyukur.

Baca Juga:  Anggota DPRD Jabar MQ Iswara Sosialisasi Perda Lingkungan Hidup di Sarijadi

Arus lalu lintas sempat tersendat karena peristiwa itu. Beruntung korban cuma menderita luka ringan, luka berdarah di pergelangan kaki, jempol kaki dan jari-jari kaki.

Perlu disampaikan, sepanjang kurang lebih 2 Km dari lokasi kejadian, kondisi jalan sangat parah, dipenuhi lubang dan keroakan jalan. Titik terparah berada di Pertigaan Kopel, namun lintasan paling berbahaya di lokasi kejadian dan jembatan Sasak Misran.

Lintasan sebelum putaran balik depan baliho gudang garam berbahaya lantaran, ruas disekitar lokasi biasanya ada iring-iringan kendaraan besar menuju Cikampek.

Pengendara motor yang akan menyalib akan melintas di ruas kanan. Posisi keroakan jalan yang berada persis di bahu jalan kanan akan sulit dihindari pengendara, terlebih kondisi di titik itu gelap.

Baca Juga:  Jaga Jabar, Kodam III/Siliwangi Gelar Silaturahmi Dengan Komunitas Motor

Lintasan berbahaya kedua disekitar jembatan Sasak Misran. Selain keroakan jalan yang memanjang hampir mencapai 2 meter disisi kiri jalan menuju Cikampek, juga terdapat keroakan jakan cukup dalam dan lebar disisi kanan.

Pengendara yang menyaksikan keroakan jalan akan menghindar ambil sisi kanan jalan, namun jarak antaranya yang berdekatan, akan menyulitkan pengendara untuk menghindari keroakan jalan.

Sementara ruas jalan di Pertigaan Kopel merupakan titik terparah. Pengendara motor tak punya pilihan harus antre melaju perlahan di belakang bus dan truk, kalau tak mau terjungkal, akibat keroakan dan lubang jalan yang bertaburan. (Ari)