MEDIASERUNI.ID – Di dasar laut biru jernih di lepas pantai Okinawa, Jepang, tersembunyi sebuah misteri besar yang membuat ilmuwan dan pemburu peradaban kuno garuk kepala: Yonaguni Monument.

Struktur batu raksasa ini ditemukan pada tahun 1986 oleh seorang instruktur selam lokal bernama Kihachiro Aratake. Awalnya ia mengira hanya menemukan batuan besar biasa, tapi begitu diselami lebih dalam, secara harfiah dunia dibuat tercengang.

Struktur bawah laut ini tampak seperti sisa kota yang tenggelam. Ada bentuk menyerupai piramida bertingkat, tangga besar, lorong panjang, bahkan sesuatu yang tampak seperti altar.

Semuanya tersusun dengan presisi aneh untuk sesuatu yang diklaim “alami”. Dari situlah lahir dua kubu besar: satu percaya ini adalah karya tangan manusia zaman purba, sementara lainnya bersikeras ini hanya fenomena geologi yang kebetulan mirip bangunan.

Bagi para pendukung teori peradaban kuno, Yonaguni bisa jadi bukti bahwa ada budaya maju di Asia Timur jauh sebelum Mesir atau Sumeria lahir.

Baca Juga:  Filosopi Jeruk Purut sebagai Media Meramal dan Penghubung Alam Gaib

Mereka percaya, ribuan tahun lalu, ketika permukaan laut masih rendah, Yonaguni mungkin adalah pusat kota megah dari peradaban yang kini hilang ditelan samudra.

Ada yang bahkan menyebutnya sebagai “Atlantis dari Timur”. Teori ini jelas menggoda imajinasi siapa pun yang menyukai misteri masa lalu.

Namun para ilmuwan geologi tidak kalah tegas. Menurut mereka, bentuk-bentuk tajam dan bertingkat di Yonaguni bisa terbentuk alami akibat erosi, patahan tektonik, dan karakter batu pasir di wilayah itu.

Jepang memang dikenal rawan gempa, jadi tidak mustahil bebatuan besar itu terbelah dan membentuk pola geometris yang tampak “buatan”. Tapi tetap saja, ada sudut-sudut terlalu simetris untuk dibilang kebetulan.

Fakta menariknya, di beberapa bagian Yonaguni ditemukan ukiran dan pola batu yang menyerupai simbol atau tulisan. Inilah yang membuat banyak peneliti independen makin yakin bahwa ada “tangan manusia” di balik struktur tersebut.

Baca Juga:  KDM Terapkan Pendidikan Bela Negara untuk Preman Meresahkan Masyarakat

Kalau benar begitu, berarti peradaban pembuatnya hidup sekitar 10.000 tahun lalu, jauh lebih tua dari piramida Mesir!

Sampai sekarang, misteri Yonaguni belum juga terpecahkan. Setiap ekspedisi yang menyelam ke sana selalu pulang dengan lebih banyak pertanyaan daripada jawaban.

Apakah ini sisa kota kuno yang tenggelam akibat naiknya permukaan laut setelah zaman es berakhir? Atau hanya mahakarya alam yang kebetulan menyerupai buatan manusia?

Apa pun kebenarannya, Yonaguni tetap jadi magnet bagi para penyelam, ilmuwan, dan pencinta misteri dari seluruh dunia. Di kedalaman laut Jepang itu, sejarah dan alam seolah bersekongkol menciptakan teka-teki abadi,

sebuah pengingat bahwa Bumi masih menyimpan banyak rahasia yang belum terungkap. Mungkin, suatu hari nanti, kita akan tahu apakah Yonaguni benar-benar kota hilang… atau sekadar keajaiban alam yang menipu mata manusia. (*)