Karawang, MEDIASERUNI – Siapa yang tidak mengenal badut. Mereka orang-orang yang merias wajah dengan bedak tebal dan pulasan berbagai warna mencolok, yang kerap menghibur anak-anak.
Namun, tahukah bahwa profesi badut sebenarnya cukup tua dan telah ada sejak zaman Yunani dan Romawi kuno. Bahkan, badut sudah dikenal sejak zaman Mesir kuno dan dipekerjakan oleh Raja Firaun dari Mesir.
Sejarah Awal
Badut memiliki sejarah panjang yang menarik. Beberapa badut paling awal sudah dipekerjakan oleh firaun Mesir dan berkembang di Yunani kuno.
Mereka tampil sebagai tokoh sekunder dalam lelucon dan pantomim, memparodikan tindakan karakter dari tokoh-tokoh yang lebih serius.
Di zaman Romawi, badut mengenakan topi runcing dan jubah kain perca beraneka ragam, menjadi sasaran semua trik dan pelecehan sesama aktor.
Badut adalah satu-satunya orang yang bisa mengolok-olok raja dengan bebasnya, bahkan raja tidak akan mempermasalahkan lelucon kasar yang dilontarkan oleh badut.
Selain mengomentari hal-hal bernuansa gelap seperti kematian dan kelemahan manusia, badut juga membantu menghibur penonton dengan aksi berbahaya seperti yang terjadi di sirkus.