MEDIASERUNI.ID – Kedai kopi di jogja ini mencuri perhatian karena buka pagi hari. Kopi yang disajikan bersumber biji kopi dengan rasa nikmat dan memiliki keistimewaan.
Menikmati secangkir kopi di dalam sebuah warung atau coffe shop mungkin sudah sangat umum , namun bagimana rasanya menikmati secangkir kopi di ruang terbuka sambil menikmati sejuknya taman kota yang asik dan sejuk. Inilah yang di tawarkan Kereta Kopi
Kedai sederhana ini menawarkan suasana santai dibawah rindangnya pepohonan,dan tempat ini menjadi favorit bagi warga sekitar dan pejalan kaki untuk menikmati secangkir kopi di pagi hari .
Bajai ini adalah gerai yang berjual kopi yang bernama “Kereta kopi “. Gerai ini menawarkan berbagai menu seperti kopi panas dan kopi dingin.

Selain itu ada juga menyediakan roti bakar srikaya yang menjadi primadona pelanggan, bagi yang tidak menyukai kopi, kereta kopi juga menyediakan minuman berupa teh dan lemonade yang seger. Meskipun kecil kedai ini mempunyai pelanggannya sendiri.
Kedai kopi ini biasa mangkal di Jalan Dewa Nyoman Oka, Kotabaru, Gondokusuman, Jogja. Gerai ini menggunakan menggunakan kereta untuk menjajakan kopinya melainkan menggunakan kendaraan roda tiga alias bajai.
“Di jawa ini memang orang lebih asing mendengar kata kereta ,mungkin mereka taunya kerata api,keeta yang ada lokomotifnya.Tapi kereta itu sendiri adalah kendaraan bermotor,” ujar Andre Salim, pemikik Kerata Kopi, Kamis 6 Februari 2025.
Salim memiliki ide berjulan kopi dengan bajai ini karena melihat di kota Yogyakarta sudah banyak tempat ngopi di dalam bangunan atau gedung dengan ruangan berAC.
Salim ingin agar pengunjung yang datang ke kereta kopi bisa ngobrol satu yang lain berbaur,bersosialisasi satu sama lain sehingga menimbulkan keakraban antara sesama pelanggan.
Semua orang mungkin memikirkan bangun ruko, ruangan ber AC, tetapi saya berpikir ini adalah suatu hal yang menarik , ruangan terbuka, udara yang enak, oksigen yang banyak karena disini banyak tumbuhan dan pepohonan segar.
“Kita duduk disini, ngobrol satu sama lain, dan kita tidak memiliki wifi, itulah yang jadi antar pelanggan sendiri akhirnya kenal, dan akrab satu sama lain,” ujar Salim.
Menurut Salim, peran kereta kopi bisa diartikan sebagai perantara mempersatukan mereka lewat kopi dan hal yang positif lainnya.
Salim mengaku membuat kedai kereta kopi ini setelah bangkrut dari usahanya, dan dibantu ayah angkatnya Caleb Hover, salim saat ini mampu mengangkat derajat keluargannya dan para pekerja – pekerjannya.
“Kereta kopi tidak hanya semata-mata mencari keuntungan, kita juga memberi kehidupan dan memberi pelajaran buat anak-anak ini supaya bisa kerja untuk masa depan mereka,” ujar Salim.
Meski demikian, ketertiban dan kebersihan selalu dijaganya. Terlebih kawasan Kotabaru dekat dengan permukiman dan rumah ibadah.
Oleh karena itu, baik pengelola dan pengunjung pun harus sama-sama bisa saling menghormati lingkungan sekitar. Yakni dengan tidak membuang sampah sembarangan, saling menghormati pengguna jalan, serta tidak membuat keributan.
Sedangkan Fero, penikmat kopi Kereta Kopi mengaku kopinya cocok dengan lidahnya. “Saya sangat cocok dengan kopinya, aman di lambung, dan kopinya juga bikin ketagihan, juga area lokasi yang cukup bagus sehingga mudah ditemui,” ujar Fero.
Namun keunikan gerai ini bukan hanya disajikan dengan bajai, tetapi bisa dinikmati dan bermanfaat para pekerja yang berasal dari kaum marginal.
Yuda diantaranya, pemuda yang besar di jalanan X lokalisasi krimel di Tambak Sari Surabaya, Jawa Timur. Yuda mulai berkerja di kereta kopi sejak 4 tahun lalu.
Sedangkan Yohana, rekan Yuda, mempunyai keinginan buat melanjuti sekolahnya dan berkerja di bali, tetapi karena kurangnya dana dan atas kehendak Tuhan, Yohana bisa berkerja di Yogyakarta, dan mendapatkan sebuah keluarga yang hangat di Yogyakarta. (*)
Penulis Ananda Betrics Martina Nifmaskossu
Mahasiswi Akademi Komunikasi Radya Binatama