Bandung, MEDIASERUNI.ID – SD Alam Sacita kembali mencuri perhatian melalui penyelenggaraan Festival Budaya Sunda yang spektakuler. Acara ini, bertajuk “Ngamumule Budaya, Ngarojong Pangabisa,” digelar di Saung Eceng, Cihampelas, Kabupaten Bandung Barat, pada Sabtu (15/2/2025).

Festival ini tidak hanya menjadi ajang pelestarian budaya Sunda tetapi juga sarana efektif untuk meningkatkan rasa percaya diri siswa.

Festival Budaya Sunda SD Alam Sacita merupakan puncak dari pembelajaran berbasis proyek yang melibatkan siswa kelas 1 hingga 5.

Berbagai kegiatan menarik seperti presentasi proyek, workshop budaya, pagelaran kesundaan, pasanggiri kaulinan lembur, pameran karya siswa, balakecrakan tradisi botram, serta ngareuah-reauh jajanan lembur turut memeriahkan acara.

Ketua Yayasan  Lingkar Ekosistem Madani, Hosyatul  Aliyah, M.Pd. saat memberikan apresiasi kepada perwakilan siswa yang melakukan presentasi projek.
Ketua Yayasan Lingkar Ekosistem Madani, Hosyatul Aliyah, M.Pd. saat memberikan apresiasi kepada perwakilan siswa yang melakukan presentasi projek.

Semua aktivitas tersebut dirancang untuk menghidupkan kembali nilai-nilai budaya Sunda sekaligus membangun karakter siswa.

Kepala Sekolah SD Alam Sacita, Sofi Martini SP, menegaskan bahwa festival ini bukan sekadar acara seremonial. Menurutnya, Festival Budaya Sunda adalah momentum penting untuk menumbuhkan kecintaan terhadap budaya lokal, meningkatkan kepercayaan diri siswa, dan memperkuat kesadaran lingkungan.

Baca Juga:  Pentas Seni Lansia Stikes Budi Luhur Cimahi Dorong Lansia Sehat dan Produktif

“Kami ingin menjadikan festival ini sebagai wadah pembelajaran bermakna yang memberikan dampak positif bagi siswa, guru, dan masyarakat,” ujar Sofi.

Sementara itu, Ketua Yayasan Lingkar Ekosistem Madani, Hosyatul Aliyah, M.Pd, menyoroti lima tujuan utama festival ini. Pertama, pengenalan dan pencintaan terhadap budaya Sunda. Kedua, implementasi pembelajaran berbasis proyek yang inovatif. Ketiga, menciptakan lingkungan belajar yang menyenangkan. Keempat, memperkuat kolaborasi antara sekolah dan orang tua. Terakhir, pengembangan keterampilan sosial serta kepercayaan diri siswa.

Melalui semangat dan komitmen yang tinggi, SD Alam Sacita berhasil membuktikan bahwa melestarikan budaya Sunda dapat dilakukan dengan cara yang modern dan relevan.

Festival ini tidak hanya menjadi wadah untuk menghidupkan tradisi tetapi juga alat ampuh dalam membangun generasi yang percaya diri, berwawasan luas, dan peduli terhadap lingkungan.

Baca Juga:  Sejumlah Akun FB Resmi Dilaporkan ke Polres, PGRI Karawang Merasa Terhina

Dengan kata lain, Festival Budaya Sunda SD Alam Sacita adalah bukti nyata bahwa pendidikan berkualitas dapat berjalan beriringan dengan pelestarian budaya.

Bagi siswa, acara ini menjadi langkah awal untuk menjadi individu yang lebih baik, mandiri, dan bangga akan identitas budayanya. Tidak heran jika festival ini layak dijadikan contoh bagi sekolah-sekolah lain dalam mengintegrasikan budaya lokal ke dalam kurikulum pendidikan.

Keberhasilan Festival Budaya Sunda SD Alam Sacita ini juga menjadi inspirasi bagi masyarakat luas. Dengan semangat gotong royong, kolaborasi, dan inovasi, tradisi Sunda dapat terus hidup di era modern.

Jadi, tunggu apa lagi? Mari dukung upaya luar biasa ini untuk menciptakan generasi masa depan yang cinta budaya dan percaya diri! (*)