Madura, MEDIASERUNI.ID – Rencana aksi besar-besar LSM Forum Aspirasi dan Advokasi Masyarakat (Madas) Kabupaten Bangkalan, Madura, Jatim, menuntut pencopotan Kanit Reskrim dan kapolsek Blega diundur.

Hal itu disampaikan Ketua Madas DPC Kabupaten Bangkalan H. Nurul Huda, melalui voicenot, Jumat 14 Maret 2025. Alasan aksi diundur dengan pertimbangan kondusifitas dan menghormati bulan suci ramadan.

“Aksi sore ini di Polsek Blega diundur alias tarik mundur dikarenakan menghormati bulan suci ramadan dan keinginan para sepuh Blega,” tegas Nurul Huda.

Baca Juga:  Buntut Viral Perkelahian Siswi SMP di Karawang, Dinas Pendidikan Ambil Langkah Tegas

Nurul Huda pun berharap ke depannya baik para sepuh maupun Madas dapat bekerja sama dan bersinergi demi tujuan kedamaian dan kemakmuran bersama.

Menurut Nurul Huda, aksi besar-besaran yang direncanakan hari ini diundur setelah melalui musyawarah bersama para panasehat Madas.

“Kami memutuskan berama para penasehat Madas, melalui musrawarah yang alot menarik mundur, demi menjaga kondusifitas dan kesucian bulan ramadan,” tegas Nurul Huda.

Baca Juga:  Kapolda Jabar Tinjau Rest Area Kesiapan Ketupat 2024 di Wilayah Polres Indramayu

Perlu diketahui, rencana aksi besar-besar LSM Madas terpicu kasus pencurian ayam yang dikakukan Wesid bin Tosen. Kasus ini ditangani Polsek Blega Polres Bangkalan.

Penanganan kasus yang sudah berproses di Pengadilan Negeri Bangkalan dinilai kurang profesional, sehingga berimbas ketidakpercayaan masyarakat.

Imbas ini selanjutnya memicu sikap LSM Madas melakukan aksi besar-besaran menuntut Kanit Reskrim dan Kapolsek Blega dicopot dari jabatannya. (Abdul Wahid)