PLN, sambung Darmawan, memberlakukan masa siaga kelistrikan sejak 25 Agustus hingga 7 September 2023 dengan memastikan sistem pembangkitan, transmisi dan distribusi, hingga seluruh personel siap untuk menyukseskan KTT ini.
Untuk pembangkitan yang memasok sistem Jakarta saat ini, sebut Darmawan, Hari Operasional Pembangkit (HOP) di atas 15 hari. Sebanyak 13 Gardu Induk yang menjadi tulang punggung jaringan transmisi dalam posisi yang prima dan tanpa gangguan.
“PLN juga menerapkan protokol ‘anti blackout’ dan kami lakukan sistem pengaturan beban yang responsif lewat ‘automatic changing’ dari satu sistem ke sistem lainnya. Sehingga seluruh sistem jaringan dalam posisi ‘secure,” kata Darmawan.
Selain itu, PLN menyiapkan empat lapisan skema pasokan untuk enam lokasi venue utama, dan dua Bandar Udara, serta dua lapisan untuk 19 hotel lokasi menginap para delegasi KTT ASEAN.
PLN pun menyiapkan alat pendukung berupa 11 Unit Gardu Bergerak dengan total kapasitas 7.940 kVA dan sembilan ‘Uninteruptible Power Supply’ (UPS) dengan total kapasitas 2.980 kVA, serta membangun KTT ASEAN ‘Electricity Control Center’ sebagai pusat komando kelistrikan.