MEDIASERUNI.ID – Baterai Baghdad, pernah dengar nama ini? Sebuah misteri kuno yang masih membuat para ilmuwan dan sejarawan pusing karena kebingungan mengungkap misterinya.

Pada tahun 1938, seorang arkeolog asal Jerman bernama Wilhelm Konig menemukan sebuah artefak unik di dekat Baghdad. Artefak ini kemudian dikenal dunia sebagai Baterai Baghdad, sebuah benda yang mengundang pertanyaan besar, apakah manusia kuno sudah menggunakan listrik.

Artefak tersebut berbentuk seperti guci kecil dari tanah liat setinggi sekitar 13 cm. Di dalamnya terdapat silinder tembaga dan batang besi yang sudah berkarat.

Awalnya, benda ini tampak seperti wadah penyimpanan biasa, namun bentuk dan komposisinya ternyata mencerminkan struktur dasar sebuah baterai galvanik, prinsip kerja baterai yang kita kenal sekarang.

Baca Juga:  Mistis Malam Satu Suro, Dari Mandikan Pusaka sampai Lihat Genderuwo dan Kuntilanak

Ketika direkonstruksi dan diisi dengan larutan asam ringan seperti cuka atau jus lemon, artefak ini mampu menghasilkan arus listrik kecil sekitar 1 volt.

Diperkirakan artefak ini berasal dari zaman Parthia, sekitar 250 SM – 250 M. Jika benar artefak ini adalah baterai, maka ini berarti pengetahuan tentang listrik sudah ada ribuan tahun sebelum era modern dimulai,  jauh sebelum Benjamin Franklin bermain dengan petir atau Thomas Edison menemukan bola lampu.

Teori Penggunaan

Ada berbagai teori mengenai tujuan asli dari Baterai Baghdad

Elektroplating: Beberapa ilmuwan percaya baterai ini digunakan untuk menyepuh logam dengan emas atau perak, sebuah teknik yang membutuhkan arus listrik rendah.

Baca Juga:  Misteri Kota Gaib Padang 12, Warganya Transaksi dengan Manusia Gunakan Kunyit yang Bisa Jadi Emas

Alat ritual: Ada kemungkinan baterai ini digunakan dalam upacara keagamaan, di mana kejutan listrik kecil bisa dianggap sebagai manifestasi ilahi.

Kesalahan tafsir: Beberapa arkeolog konvensional berpendapat bahwa itu hanyalah wadah biasa yang salah diinterpretasikan oleh arkeolog modern.

Baterai Baghdad menjadi misteri besar arena tak ada bukti tertulis atau rekaman sejarah dari zaman tersebut yang menyebut penggunaan listrik, penemuan ini bertentangan dengan pemahaman sejarah teknologi yang kita miliki saat ini.

Selain itu, tak ditemukan perangkat lain yang sejalan dengan fungsi baterai, seperti penerima arus atau alat kelistrikan lainnya, sehingga memunculkan spekulasi lebih liar dari teori peradaban maju yang hilang, hingga dugaan campur tangan makluk luar angkasa. (*)