logo

Boleh Gak Ya Merayakan Tahun Baru Islam, Simak Hukumnya

tahun baru islam1

Begitu pula dengan pawai obor dan kirab untuk menyambut tahun baru Jawa-Islam, dihukumi mubah. Meskipun pada zaman Rasulullah SAW dan Khalifah Umar bin Khattab, umat Muslim tidak merayakan tahun baru Islam seperti yang dilakukan di Indonesia saat ini.

Namun bukan berarti perayaan tersebut dilarang. Tidak ada dalil yang melarangnya, karena hal tersebut termasuk dalam muamalah atau urusan sosial yang diperbolehkan selama tidak ada dalil yang melarangnya.

Baca Juga:  Salat Taraweh Tradisi yang Jadi Warisan Rasulullah untuk Umat Muslim

Merayakan tahun baru Islam menjadi momen yang tepat bagi umat Muslim untuk memperbaiki diri. Kita dapat menyambutnya dengan membaca doa awal tahun dan doa akhir tahun sebagai pengingat agar selalu konsisten berhijrah dari hal-hal yang tidak baik menuju yang baik.

Doa-doa ini dapat dibaca pada waktu-waktu tertentu sebagai bentuk ibadah dan memohon ampunan kepada Allah.

Baca Juga:  Bupati Hebat Punya Pusaka Ini, Keris Semar Mesem Simbol Wibawa dan Kekuatan Spiritual

“Kalau dipahami bid’ah bahwa tradisi itu memang tidak ada pada zaman Nabi, kita akui memang tidak ada, tapi apakah itu kemudian dilarang? Menurut saya itu sesuatu yang mubah-mubah saja,” terang Mahbub Maafi dikutip dari detikcom.

Share:

Terpopuler

Jl. Veteran, Gg. H. Suchron Lingkungan Kav. No. 01 Blok B1-2 RT 001/035, Kel. Nagasari Kec. Karawang Barat Kab. Karawang, Jawa Barat. 41311. Telp. 081295925566