Karawang, MEDIASERUNI – Pulau Jawa dan Sumatera memiliki sejarah yang menarik tentang bagaimana mereka dulunya menyatu, sebelum terjadi fenomena alam sangat dahsyat yang membuat kedua pulau terpisah.

Berbagai pendapat mencoba menguak dibalik tabir terpisahnya dua pulau tersebut. Dari pendapat-pendapat tersebut, keseluruhan sepakat bahwa pemisahan itu disebabkan fenomena alam yang sangat dahsyat.

Benarkah pulau Jawa dan Sumatera dahulu bersatu. Para ahli sepakat bahwa Pulau Jawa dan Sumatera dulunya memang menyatu, bahkan dengan Kalimantan, sebelum terbelah dan membentuk dataran yang disebut Sunda Besar.

Pemisahan Jawa dan Sumatera sendiri diyakini disebabkan oleh gerakan lempeng Bumi. Meskipun ada pendapat yang menyebut letusan Gunung Krakatau sebagai penyebab pemisahan ini, para ahli lebih meyakini faktor tektonik.

Pustaka Raja Purwa, yang ditulis pujangga Jawa Ronggowarsito pada tahun 1869, mencatat bahwa letusan Gunung Kapi (yang kemudian diidentifikasi sebagai Gunung Krakatau) menjadi penyebab pemisahan Pulau Jawa dan Sumatera.

Baca Juga:  Mengungkap Makna Tersembunyi Mawar Yang Tak Banyak Diketahui Orang

Peristiwa ini disebutkan terjadi pada tahun 416 Masehi. Namun, penelitian lebih lanjut menunjukkan bahwa pemisahan ini bukan hanya karena letusan Krakatau. Sebaliknya, gerakan tektonik di dalam Bumi yang memisahkan kedua pulau ini.

Pulau Jawa bergerak ke arah timur dengan kecepatan sekitar 5 sentimeter per tahun, sedangkan Pulau Sumatera bergerak ke arah timur laut dengan kecepatan 7 sentimeter per tahun.

Proses ini menyebabkan Pulau Sumatera bergerak ke arah utara dan meninggalkan Pulau Jawa, membuka kerak Bumi di Selat Sunda.

Meskipun legenda Pustaka Raja Purwa mengaitkan pemisahan ini dengan letusan Gunung Krakatau pada tahun 416 Masehi, penelitian modern menunjukkan bahwa letusan besar Krakatau terjadi puluhan ribu tahun lalu.

Baca Juga:  Warga Desa Klari Syukuran Sambut Perpanjangan Masa Jabatan Kades

Ken Wohletz, peneliti dari Los Alamos National Laboratory, mendukung kemungkinan letusan besar Krakatau purba hingga memisahkan Pulau Jawa dan Sumatera.

Namun, berbeda dengan Ronggowarsito, Ken menyebutkan bahwa letusan itu kemungkinan terjadi puluhan ribu tahun lalu.

Dengan demikian, pemisahan Pulau Jawa dan Sumatera adalah hasil dari gerakan tektonik yang terjadi dalam skala waktu yang sangat panjang, bukan hanya karena letusan Gunung Krakatau.

Fenomena ini mengajarkan kita tentang kompleksitas geologi dan sejarah alam di wilayah Indonesia yang begitu kaya dan beragam. (Ari/berbagai sumber)