Mediaseruni.co.id, JAKARTA – Sumber utama polusi udara Jakarta, selama ini dialamatkan kepada Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) batu bara ternyata keliru. Penyebabnya justru kendaraan bermotor.
Hal ini terungkap dalam paparan peningkatan kualitas udara Jabodetabek, yang disampaikan pada Rapat Terbatas Kabinet di Istana Negara, Jakarta beberapa waktu lalu.
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) dalam laporannya, Sabtu 16 September 2023, membeberkan perihal tersebut, dikutip Minggu 17 September 2023.
“Dugaan polusi udara karena PLTU Suralaya tidak tepat. Hasil analisis pemantauan tahun 2019 menunjukkan bahwa pergerakan pencemaran ke Selat Sunda bukan ke Jakarta,” sebut laporan itu.
Laporan itu sekaligus menepis kabar bahwa dugaan polusi udara karena PLTU di Suralaya di Cilegon, Provinsi Banten, karena pergerakan angin yang tidak mengarah ke Jakarta.
Secara rinci, laporan tersebut membeberkan bahwa sektor transportasi berkontribusi sebesar 44% dari penggunaan bahan bakar di Jakarta, diikuti industri energi 31%, lalu manufaktur industri 10%, sektor perumahan 14%, dan komersial 1%.