Karawang, MEDIASERUNI.ID – Golok sembelih milik Ustaz Muhammad Zein El Mubarok alias Ustaz Jejen, ternyata bukan golok sembarangan. Siapa sangka golok berkilat berwarna putih ini memiliki cerita menarik dan bikin orang penasaran.
Golok yang dikeluarkan setahun sekali setiap Hari Raya Kurban rupanya punya cerita unik sebelum dihibahkan kepada Ustad Jejen, penceramah akrab disapa ‘Macan Loreng’ oleh jemaahnya.
Golok tersebut ternyata golok asli Suku Badui, Banten. “Golok ini sebelumnya dipegang Ustaz Cahya Cibungursari. Beliau mendapatkannya dari orang badui, kemudian dihibahkan ke saya,” ucap Ustaz Jejen.
Ustad yang kerap mengisi majelis pengajian di Masjid As Sakinah ini sudah malang melintang mengisi majelis-majelis pengajian bahkan hingga keluar Karawang, mengaku Ustaz Cahya merupakan murid ayahnya, yang juga ulama besar di Karawang.
Kendati tidak mengetahui siapa pemilik pertama golok tersebut, namun Ustaz Jejen mengakui golok ini telah malang melintang tak cuma di Karawang, tetapi juga Sukabumi dan Bandung.
“Waktu di Sukabumi kebetulan saya menghadiri haul ulama besar disana, kemudian diminta untuk menyembeli sapi. Alhamdulillah, semua lancar,” ucap Ustaz Jejen.
Hal menarik dari golok ini adalah ketajamannya yang tahan lama, sejak dihibahkan kepadanya. “Alhamdulillah, baru sekarang (Hari Raya Kurban 2025), golok ini saya asa,” akui Ustaz Jejen.
Padahal, lanjut Ustaz Jejen, golok miliknya itu sudah menyembelih 40 hewan kurban. “Tajam sekali golok ini, dan tajam tahan lama,” ucapnya.
Cerita Unik Golok Ustad Jejen
Ada cerita unik yang membuat orang berpenasaran dengan golok milik Ustaz Jejen. Suatu malam dia bermimpi bertemu dengan seekor ular besar.
Dalam mimpi tersebut sang ular berbicara kepada ustaz Jejen, dan menyerahkan lehernya untuk disembelih. “Ular besar itu tiba-tiba menghampiri, dan menempelkan lehernya lalu minta saya untuk disembelih,” cerita Ustaz Jejen.
Ustaz yang digelari Macan Loreng inipun seperti tak memiliki kekuatan, dan akhirnya menyembelih ular itu dengan golok badui miliknya. “Ya, akhirnya disembelih, tapi ular itu sempat bilang bertobat dan tak mau menyakiti orang lagi,” terang Ustaz Jejen.
Namun, sebelum menyembelih ia sempat melihat seperti batu berwarna merah di kepala ular dan lapaz Allah. “Ada batu warna merah dan lapaz Allah di kepala ular itu,” ucap ustaz bernama lengkap Muhammad Zein El Mubarok ini.
Tak lama setelah mimpi tersebut, Ustaz Jejen bertemu seorang lelaki bernama Kasim. Entah apa alasannya Kasim kemudian menyerahkan sebuah batu berwarna merah kepada Ustaz Jejen.
Menurut Kasim batu itupun dia dapatkan secara hibah dari seorang bernama Sayid, seorang musafir yang pernah bertemu dengannya. (Ari)