Penting untuk dicatat bahwa data yang beredar saat ini masih bersifat dugaan, dan kebenarannya sedang dipastikan melalui penyelidikan lapangan. “Karena data ini masih dalam ranah dugaan, belum tentu situasi yang sesungguhnya terjadi di lapangan,” tambah Asep.
Asep juga menyebut bahwa telah menerima laporan dari Telukjambe Barat yang mengindikasikan ada dua ASN yang menerima Bansos, tetapi setelah dilakukan pemeriksaan lapangan, ternyata mereka bukan ASN.
Hal ini mungkin disebabkan oleh fakta bahwa dalam beberapa keluarga, anggota keluarga yang bekerja dan memiliki penghasilan di atas UMK, seperti anak yang sudah bekerja, masih tercatat dalam satu kartu keluarga dengan orang tua mereka.
“Hal ini dapat memicu deteksi sebagai penerima yang tidak memenuhi syarat,” terang Asep Ahmad.
Menurut Asep Ahmad, hingga saat ini baru terdapat informasi tentang tujuh ASN yang telah terbukti menerima Bansos di Karawang berdasarkan data yang diverifikasi oleh Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM). (Yogi Kurnia/Mds)