MEDIASERUNI – Ada seorang guru honor yang menuturkan bahwa ia mulai mengajar di Madrasah Ibtidaiyah (MI) sejak 1985 sampai 1997. Honor yang ia terima pada saat itu dari madrasah tempat mengabdinya sekitar Rp 3.000 sekitar tahun 1990, Rp 5.000 sekitar tahun 1997 dan Rp 50.000 sekitar tahun 2000 setiap bulannya.

Dengan gaji yang ia dapatkan, ia pun bersyukur dan menikmati aktivitasnya sebagai pendidik. “Alhamdulillah dengan mengharap rida Allah SWT sebagai guru di madrasah, saya jalani dengan hati tenang,” ungkap Saprudin, nama guru itu, Jumat 18 Oktober 2024.

Saparudin pun menuturkan menjadi guru madrasah insya Allah berkah. Dengan gaji yang minim, harus kita syukuri, karena bisa jadi Allah SWT memberikan Rizki dari arah yang lain.

Baca Juga:  MIO Indonesia Nganjuk Gelar Bimtek SDM Bertema Etika Jurnalistik di Era Digital

Saprudin menuturkan bahwa perjuangan seorang guru honorer tidak hanya di kelas semata, namun mereka pun harus berjuang menyuarakan aspirasi kepada stakeholders terkaiT.

“Saya pun menjadi saksi sejarah terkait dengan perjuangan rekan-rekan guru yang berjibaku dalam meningkatkan kesejahteraan dan perubahan status,” kata Saprudin.

Perjuangan yang luar biasa tanpa mengenal waktu dan keadaan tanpa pamrih dan tidak pernah minta balas budi. Ia pun berpesan untuk selalu berdoa agar apa yang dikerjakan sebagai pendidik ada dalam rida Allah SWT.

Baca Juga:  Kepala Madrasah Ibtidaiyah di Bandung Barat Sampaikan Pesan Penting HSN kepada Mediaseruni

Di usianya yang tak muda lagi, Saprudin (57) tetap semangat mengabdi di madrasah. Untuk mengajar dan mendampingi anak-anak didik, insya Allah ia menuturkan siap mengabdi sampai akhir hayat.

Mulai 2017, hingga sekarang, Pak Saprudin kini mengajar di Madrasah Al-Fauziyah Kecamatan Ngamprah karena alasan pindah tempat tinggal. Untuk mengurus sekolah peninggalan kakeknya serahkan kepada saudara seperjuangannya.

“Selamat berjuang saudara-saudaraku, karena masa depan bangsa ini ada pada guru-guru. Semoga Allah Yang Maha Kuasa senantiasa menyertai kita semua. Aamiin,” pungkasnya. (Dadan/Mediaseruni)