Maka, terang Sadiyah, dari pagi sampai siang itu, dari mulai salat Dhuha baca-baca surat pendek pengajian dan lain sebagainya lebih menyucikan ke spiritualnya.
Nah, untuk hari Sabtu dan Minggu bertema ‘Beutah di Imah’ kembalikan anak-anak ke pangkuan ibu dan bapaknya. Tapi ketika si anak di rumah juga terkoneksi dengan pihak sekolah, apa yang dia lakukan sebagai bentuk karakter.
“Misalnya untuk anak kelas satu baru bisa mencuci kaos kaki saja itu di videokan di posting dilaporkan bahwa ini bentuk-bentuk pendidikan yang didampingi oleh kedua orang tuanya ‘quality time’ bersama orangtuanya, dan itu berlaku juga untuk sekolah swasta,” pungkasnya.
Untuk diketahui jumlah sekolah tingkat SD di Kabupaten Purwakarta ada sekitar 430 sekolah, terdiri dari SD Negeri sebanyak 378 unit dan 40 unit SD swasta. Sedang untuk tingkat SMP ada 120 sekolah terdiri dari SMPN sebanyak 78 unit dan SMP swasta sebanyak 41 unit. (Ari/*)