Peluncuran fitur Emergency Live Video oleh Google menandai perubahan penting dalam cara layanan darurat menerima informasi dari masyarakat. Selama ini, petugas hanya mengandalkan deskripsi verbal yang sering kali terbatas dan penuh tekanan. Dengan video langsung, konteks kejadian dapat terlihat lebih jelas.

Fitur ini bekerja secara selektif. Petugas tanggap darurat hanya akan meminta video jika mereka menilai informasi visual memang dibutuhkan. Permintaan tersebut muncul sebagai notifikasi di layar pengguna, dan keputusan untuk berbagi video sepenuhnya berada di tangan pengguna.

Baca Juga:  Gangguan Cloudflare Meledak Secara Global! Analisis Mendalam Penyebab, Dampak, dan Risiko Lanjutan

Dari sisi keamanan, Google menyatakan bahwa Emergency Live Video dienkripsi secara default, sehingga hanya dapat diakses oleh pihak berwenang terkait. Pengguna juga dapat menghentikan siaran kapan saja, memberi kontrol penuh atas privasi mereka.

Investigasi menunjukkan bahwa pendekatan ini sejalan dengan praktik keselamatan publik modern, di mana teknologi digunakan untuk mempercepat pengambilan keputusan kritis. Meski begitu, efektivitas fitur ini tetap bergantung pada kesiapan infrastruktur layanan darurat di tiap wilayah.

Baca Juga:  Terungkap! Kacamata AI Google 2026 Jadi Senjata Baru Google Lawan Meta

Google mengungkapkan bahwa mereka bekerja sama dengan berbagai organisasi keselamatan publik untuk memperluas dukungan fitur ini ke lebih banyak negara.