Mediaseruni.co.id, KARAWANG – Kantor Cabang Dinas (KCD) Wilayah IV Provinsi Jawa Barat merespon tegas fenomena sekelompok orang yang mengaku sebagai wartawan dan melakukan intimidasi ke sekolah-sekolah.
“Standar minimal untuk mengidentifikasi wartawan seharusnya dapat dilihat dari keberadaan kartu pers. Jika seseorang memiliki kartu anggota pers dan ada medianya, itu berarti resmi,” ucap Kepala KCD Wilayah IV Jawa Barat Budi Hermawan M.Pd.
Budi Hermawan mengatakan itu, Kamis 9 November 2023, usai melantik Pengurus Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) Kabupaten Karawang, di sebuah hotel di daerah Karawang Barat.
Namun, sambung Budi, jika tidak memiliki kartu, maka dapat dianggap sebagai orang yang sekadar mengaku-aku. Terlebih lagi jika perusahaan medianya pun ternyata tidak ada.
Kendati demikian Budi tetap menyarankan bijak. “Saran saya, perlakukan dengan santun namun lakukan klarifikasi dan penjelasan. Jika hanya mengaku-aku tanpa memberikan kontribusi pada pengembangan dan peningkatan mutu sekolah, lebih baik diabaikan,” tegas Budi.
Budi Hermawan juga mengatakan, pihaknya telah menjalin kerja sama yang intensif dengan Polres Purwakarta, dan kini akan mencoba berkolaborasi dengan Polres Karawang melalui MKKS dan Musyawarah Kerja Pengawas Sekolah (MKPS) untuk melakukan koordinasi dengan Aparat Penegak Hukum (APH).
“Saya mendukung ketika teman-teman dari MKKS akan melakukan semacam dialog dengan APH,” pungkas Budi.
Dalam upaya meminimalisir keresahan di sekolah dan melindungi kepala sekolah, Budi Hermawan menyebut bahwa MKKS merupakan organ yang strategis untuk melakukan proses ini. Langkah-langkah konkret untuk mengatasi masalah ini akan diupayakan dengan semangat baru dari MKKS yang baru terbentuk.
Diberitakan sebelumnya, sejumlah media di Karawang memposting berita tentang keluhan sejumlah kepala sekolah dan guru di berbagai tingkatan di Kabupaten Karawang.
Mereka mengaku dipusingkan ulah sekelompok orang yang datang ke sekolah dan mengaku sebagai wartawan, dan melakukan intimidasi, hingga berujung ke arah pemerasan dengan modus akan memberitakan dan melaporkan masalah di sekolah tersebut jika tidak memberikan sejumlah uang. (Mds/red)
Tinggalkan Balasan