Karawang, MEDIASERUNI.ID – Sekitar 25 mahasiswa dari Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Cabang Karawang menggelar aksi unjuk rasa di depan Kantor Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikpora) Karawang, Kamis 22 Mei 2025.
Mereka menuntut transparansi anggaran dan perbaikan menyeluruh sistem pendidikan dasar di wilayah tersebut.
Dipimpin Ketua GMNI Karawang, Muhamad Alfani Husen, aksi ini menyoroti berbagai persoalan, mulai dari buruknya infrastruktur sekolah dasar, minimnya fasilitas, hingga ketimpangan distribusi guru.
Spanduk-spanduk bertuliskan kritik tajam seperti “Pemkab Tidur, Sekolah Hancur” dan “Karawang Darurat Pendidikan” terlihat dibawa massa aksi.
GMNI menyampaikan tujuh poin tuntutan, antara lain Rehabilitasi total sekolah rusak berat, Penghapusan pungutan liar di tingkat SD, Pemerataan distribusi guru dan sarana pendidikan dan Transparansi pengelolaan Dana BOS.
“Ini bukan sekadar soal bangunan, ini menyangkut masa depan anak-anak Karawang. Kami ingin tindakan nyata, bukan janji,” tegas Alfani dalam orasinya.
Menanggapi aksi ini, Plt. Kepala Disdikpora Karawang, Drs. Cecep Mulyawan, menemui mahasiswa dan menjelaskan bahwa perbaikan fisik sekolah berada di bawah tanggung jawab Dinas PUPR.
Namun, Disdikpora tetap berkomitmen menjaga mutu pendidikan. “Kami terus mendata dan mengusulkan pembangunan sekolah secara bertahap mulai tahun 2025, dengan pola berdasarkan daerah pemilihan agar lebih merata,” ujarnya.
Cecep juga menegaskan bahwa koordinasi lintas dinas akan diperkuat untuk memastikan semua sekolah mendapatkan perhatian sesuai kebutuhan.
Aksi ini diakhiri dengan audiensi dan penandatanganan pakta integritas antara GMNI dan Disdikpora sebagai komitmen bersama dalam mendorong perbaikan sektor pendidikan di Karawang. (*)