Tengku Aba langsung tersungkur. Tengku Layang masih kibas-kibaskan lengannya yang terasa terbakar. “Setan! Ilmu apa kau gunakan!”
Haji Usman tersenyum. “Namanya Delapan Tapak Naga, datuk. Dan barusan tadi tingkatan pertama dari ilmu silat itu.”
“Delapan Tapak Naga…” Tengku Layang dan Tengku Aba melotot matanya. “Apa hubunganmu dengan Pertapa Tua Puncak Merapi.”
Haji Usman tak menyahut. “Sebaiknya kalian pergi, dan sampaikan pada tuan kalian, suatu saat rakyat Tanah Aceh, Deli dan Tanah Batak akan bersatu, untuk menghancurkan mereka.”
“Keparat! Mampuslah kau!” Berbarengan Tengku Layang keluarkan ajian Cakar Setan disebelah Tengku Aba lakukan hal sama menggelar Tapak Setan. Dari tangan kedua orang itu seketika berpendar-pendar asap hitam pekat.
Wajah Haji Usman langsung membeku. “Hmm, ini rupanya ilmu iblis yang terkenal itu.” Selesai bicara, Haji luncurkan dua tangan kedepan, lalu dibuka dan membentuk lapaz Allah. Setelah ditarik kebelakang pinggang, laksana orang berenang, dua tangan mendadak dilapisi cahaya kebiruan sebatas siku.