Sosok kasar pemanggul parang besar itu tertawa keras. Dialah Badar pimpinan Begal Sungai Ular yang menguasai hutan Deli Tua. Sedang orang disampingnya merupakan tangan kanannya yang bernama Peang.
Mereka ini pengikut setia Sisingamangaraja yang tak sudi menyerah kepada kompeni, dan memilih hidup sebagai perampok hutan. Mereka ini juga saat ini sedang dicari-cari Nenek Gagak Merah. “Bagaimana… Aku sebetulnya tak mau berurusan dengan kalian, tapi dengan orang berambut jagung yang kalian kawal. Nah, sebaiknya selamatkan diri kalian.”
Dua orang ini memang pengawal pedagang kompeni dibelakangnya. Mereka berlima, dan tiga temannya sudah tewas. Sejenak dua orang itu beragu, terlebih mereka sadar Begal Sungai Ular inilah rampok ganas dan tinggi pula ilmunya.
Memang, dikalangan rampok hutan Sumatera Utara kala itu, Begal Sungai Ular termasuk paling disegani. Pimpinannya bernama Badar pun bukan nama kosong. Dia inilah pemilik ajian Memecah Karang. Dengan ajian itu dia mampu menghancurkan batu karang besar hanya dengan sekali pukul, dan dia juga kebal pukulan.