MEDIASERUNI – Kabar perjalanan Haji Usman ke Tanah Batak memang sudah terdengar oleh Srinti. Sebetulnya nama aslinya Ponirah, namun orang-orang Kampung Martoba menyebutnya Srinti.
Tadi dia terlihat memasuki Pajak (baca; Pasar) Kampung Martoba berdua Misem alias Tjinten. Baik Misem maupun Ponirah memang berasal dari Jawa Tengah. Sebenarnya berlima dengan Sumirah, Dirah dan Wening. Kecuali Sumirah, Dirah dan Wening dari Jawa Barat.
Mereka ini sempat membantu perjuangan Sangaji di Jawa, sebuah pejuang itu memindahkan pusat perlawanan di Tanah Sunda. Kehadiran mereka di Tanah Batak karena tertangkap kompeni di Batavia, setelah dikhianati kawan sendiri.
Memang, pada dewasa itu kompeni Belanda membuang pejuang-pejuang yang tertangkap ke Tanah Sumatera. Mereka disuruh membuka hutan, dan sebagian karena tergiur harta dipercaya kompeni sebagai pendekar – pendekar bayaran dan pengawal kereta – kereta pengangkut hasil bumi dan rempah-rempah.
Persis di bagian hutan agak lebat Ponirah hentikan lari. Dibelakangnya Misem tampak mendongkol. “Kampret! Ada apa!” Ponirah cuma mencibir. “Haji Usman sudah di Tanah Batak.”