MEDIASERUNI – Benarlah adanya si pelempar tanah ke mulut Sutan Adang Alang alias Datuk Tapak Besi memang Nenek Gagak Merah alias Nyai Gagak Merah. Kehadirannya di Tanah Deli memang sedang menelusuri jejak Haji Usman.
Sekejap itu Nenek Gagak Merah totol – totolkan tongkat berwarna merah ke tanah.
“Hmm, tak mungkin aku salah lihat. Itulah Ajian Tali Angin yang dahulu aku lihat di Lembah Berjuntai. Dan postur kiai tadi, eh, Usman… Ya, Haji Usman, tadi jelas namanya disebut serdadu bangsa jin (baca; kompeni belanda) tadi…”
Memang, Nenek Gagak Merah ketika itu berada disana. Dia bersama Mahisa, manusia berjuluk Macan Hisbullah Aceh dan pasukan dalam keadaan terdesak hebat di Lembah Berjuntai, markas salah satu panglima pejuang Aceh.
Laskar Macan Hisbullah Aceh memang berada dibawah komando Panglima Besar Aceh Raden Barsil Wuning, pejuang Tanah Minang yang menyingkir ke Aceh dan bergabung dengan laskar-laskar pejuang Aceh.
Raden Barsil Wuning merupakan ipar Pendekar Alam Saka, yang keluar dari istana Deli lantaran difitnah kompeni belanda. Kakak kandung Pendekar Alam Saka yakni Ncik Ayu Senten Wangi.