MEDIASERUNI.ID – Banyak orang menganggap shopping sebagai hobi favorit kaum hawa. Anggapan ini bukan tanpa alasan, sebab kegiatan berbelanja sering kali dikaitkan dengan kesenangan, relaksasi, bahkan terapi emosional bagi sebagian wanita.
Di pusat-pusat perbelanjaan, tidak jarang kita melihat perempuan menghabiskan waktu berjam-jam menjelajahi etalase toko, membandingkan barang, hingga akhirnya menemukan sesuatu yang dirasa cocok dan memuaskan.
Fenomena ini tidak bisa dilepaskan dari aspek psikologis dan sosial. Berbelanja memberikan stimulasi visual dan emosional yang mampu meningkatkan hormon dopamin, yaitu zat kimia dalam otak yang berkaitan dengan rasa senang dan puas.
Selain itu, belanja juga menjadi bentuk ekspresi diri, pencarian identitas, bahkan bentuk reward setelah melewati hari-hari yang melelahkan. Dalam konteks sosial, shopping sering menjadi sarana untuk mempererat hubungan, seperti saat perempuan berbelanja bersama sahabat atau keluarga.
Berikut beberapa alasan menarik yang bisa menjelaskan fenomena ini.
1. Belanja Bikin Bahagia
Shopping bisa memicu pelepasan hormon dopamin di otak, yaitu zat kimia yang menciptakan rasa senang dan puas. Proses memilih barang, mencoba produk, hingga akhirnya membeli sesuatu yang diinginkan, memberi sensasi emosional yang menyenangkan. Tak heran jika shopping sering disebut sebagai retail therapy—pelampiasan stres dengan cara belanja.
2. Pengaruh Sosial dan Budaya
Sejak kecil, banyak perempuan dibesarkan dalam lingkungan yang mendorong mereka untuk memperhatikan penampilan, gaya, dan detail. Media massa, iklan, hingga tren sosial media juga kerap menargetkan wanita sebagai konsumen utama produk fashion, kecantikan, dan lifestyle. Akhirnya, belanja menjadi bagian dari gaya hidup yang dinormalisasi dan bahkan dirayakan.
3. Shopping Sebagai Aktivitas Sosial
Bagi banyak wanita, belanja bukan sekadar mencari barang kebutuhan, tapi juga momen untuk bersantai dan bersosialisasi. Jalan-jalan ke mal atau pasar bersama teman atau keluarga sering menjadi kegiatan menyenangkan, sekaligus sarana mempererat hubungan.
4. Naluri dan Peran Evolusioner
Beberapa ahli evolusi berpendapat bahwa sejak zaman dahulu, wanita memiliki peran sebagai pengumpul makanan dan pemilih barang kebutuhan keluarga. Keterampilan ini menuntut ketelitian, kesabaran, dan kemampuan membandingkan, kemampuan yang masih relevan saat wanita memilih barang terbaik saat belanja di era modern.
5. Wanita sebagai Pengambil Keputusan Konsumsi
Dalam banyak keluarga, wanita berperan besar dalam menentukan kebutuhan rumah tangga. Mereka membeli kebutuhan sehari-hari, pakaian anak, bahan makanan, hingga dekorasi rumah. Maka, tak heran jika aktivitas belanja menjadi bagian dari rutinitas yang dikuasai dan dinikmati. (*)