Karawang, MEDIASERUNI.ID – Setelah dikeluhkan berkualitas buruk, proyek peningkatan Jalan Lampean–Sukaati di Desa Darawolong, Kecamatan Purwasari, Kabupaten Karawang, akhirnya membuat warga geram.

Proyek jalan sepanjang 140 meter dengan lebar 4,5 meter yang dibiayai dari Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Karawang Tahun 2025 dengan nilai anggaran Rp 189.581.000 amblas. Padahal baru satu minggu umurnya.

Proyek yang dikerjakan oleh CV. Singaraja 18 Jaya Abadi melalui Nomor Kontark
027.2/……../10.2.010033.14.3.ABT/KPL-JLN/PUPR/2025, itu diduga tidak memenuhi standar kualitas. Material hotmix yang digunakan mudah rusak dan cepat terkelupas.

Keluhan warga bukan tanpa alasan. Jalan yang baru berusia sekitar satu minggu tersebut sudah mengalami kerusakan cukup parah. Bagian badan jalan amblas dan menyebabkan turap di sisi jalan ikut ambrol.

Baca Juga:  Polres Bulukumba Pengamanan Kampanye Paslon Sambil Imbau Warga Jaga Kamtibmas

Jamaludin, warga sekitar lokasi proyek, menyatakan kekecewaannya. Menurutnya, proyek yang dikerjakan dari aspirasi dinas tersebut jauh dari harapan.

“Dengan kondisi yang baru beberapa hari, bukannya bagus justru malah merusak drainase,” ucap Jamaludin. Padahal anggaran proyeknya sangat besar.

“Kalau melihat RAB, kualitas yang dikerjakan ini sangat jauh dari yang seharusnya. Paling hanya 40 sampai 50 persen dari anggaran tersebut yang direalisasikan,” ungkap Jamaludin, Minggu 7 Desember 2025.

Jamaludin menegaskan sejak awal warga sebenarnya telah menyampaikan keberatan terhadap proses proyek tersebut. Namun, ia menilai pihak pelaksana tidak menjalankan pekerjaan sesuai dengan SOP.

“Kami dari awal sudah menolak kalau di kerjakan asal-asalan. Harusnya kan menyesuaikan dengan kondisi kepadatan tanah di lapangan. tapi yang terjadi malah merusak fasilitas yang sudah ada,” tegasnya.

Baca Juga:  Gegara Hindari Jalan Berlubang Truk Sampah DLH Sukabumi Terguling

Ketua Karangtaruna Desa Darawolong, Anto, merasa kecewa dengan kondisi pengerjaan seperti ini. Ia menganggap pihak pemborong lalai tidak ada pengecocoan terlebih dahulu pada pelebaranya dan juga menilai kurangnya pemadatan.

“Ini harusnya dicor dahulu, lalai ini hanya langsung diaspal, yang akhirnya pengerjaan ini amblas dan drainase ancur,” tegasnya. Dia juga memastikan akan koordinasi dengan kepala dinas, pengawas serta pemborong dan akan melaporkan langsung ke PUPR.

Warga berharap pemerintah daerah dan dinas terkait segera turun tangan melakukan sidak kelapangan.

Hingga berita ini diturunkan, pihak kontraktor maupun dinas PUPR Kabupaten Karawang belum memberikan keterangan resmi terkait dugaan ketidaksesuaian kualitas pekerjaan tersebut. (Davi)