MEDIASERUNI – Dalam mitologi dan legenda Nusantara, terdapat sejumlah senjata mustika dan ilmu bertuah yang dipercaya memiliki kekuatan luar biasa, termasuk kemampuan untuk membungkam suara lawan, yakni Keris Nogo Sosro dan Ilmu Pelet. Keduanya dinilai cocok jadi pegangan calon bupati untuk membungkam suara lawannya.
Keris Nogo Sosro, dalam beberapa versi legenda, keris ini diyakini memiliki kemampuan mistis yang tidak hanya mampu menaklukkan musuh secara fisik, tetapi juga menundukkan mental dan bahkan membungkam suara mereka, sehingga tidak dapat berucap atau memberi perlawanan.
Sedangkan ajian atau ilmu mistis yang memiliki efek serupa, seringkali tidak terlihat secara fisik, namun kekuatannya dirasakan sebagai efek mistis yang membuat lawan kehilangan kemampuan berbicara saat berhadapan dengan pemilik ajian.
Ilmu ini, salah satunya, dikenal sebagai ilmu pelet, yang merupakan bagian dari tradisi spiritual dan mistik yang telah lama ada di kalangan masyarakat Jawa, Bali, dan Sunda. Ilmu pelet secara khusus ditujukan untuk mengendalikan pikiran dan perasaan orang lain.
Pelet sendiri memiliki efek yang kuat dalam konteks asmara. Mereka yang terkena ilmu ini dikatakan akan tergila-gila atau jatuh cinta secara mendadak pada orang yang mengirimkan ajian, meski sebelumnya tidak memiliki perasaan apapun.
Keris Nogo Sosro
Keris Nogo Sosro adalah salah satu keris yang dianggap memiliki kesaktian luar biasa dalam tradisi spiritual Jawa. Keris ini terkenal karena bentuknya yang unik dan aura mistis yang menyelimutinya.
Nama “Nogo” berarti naga, sementara “Sosro” berarti tajam atau gigih. Secara harfiah, keris ini sering digambarkan memiliki ukiran atau motif naga yang dipercaya memberikan kekuatan khusus.
Keris Nogo Sosro diyakini memberikan perlindungan kepada pemiliknya dari bahaya fisik dan gaib. Kekuatan ini meliputi kemampuan untuk menangkal serangan musuh atau energi negatif yang mencoba mendekati.
Pemilik keris ini sering dikisahkan memiliki kharisma besar dan dihormati oleh banyak orang. Kesaktian keris ini membuat pengaruh pemiliknya meningkat, baik dalam pergaulan maupun dalam kepemimpinan. Ini membuat keris Nogo Sosro sangat dihormati oleh raja dan pemimpin di masa lalu.
Ada juga kepercayaan bahwa keris ini memiliki kemampuan untuk mengendalikan atau menundukkan lawan tanpa harus menggunakan kekerasan. Lawan yang berhadapan dengan pemilik keris ini dapat merasa gentar, kehilangan keberanian, atau bahkan tidak mampu melawan, termasuk dalam beberapa versi, kehilangan kemampuan berbicara.
Nogo Sosro dianggap tidak hanya sebagai senjata fisik, tetapi juga sebagai simbol kebijaksanaan. Pemiliknya harus memiliki hati yang bersih dan niat yang baik agar bisa memanfaatkan kekuatan keris ini dengan benar. Jika digunakan untuk tujuan jahat, konon keris ini bisa membawa kesialan bagi pemiliknya.
Dalam tradisi mistik Jawa, keris sering dikaitkan dengan entitas gaib yang menjadi “penunggu” atau “penghuni” dari keris tersebut. Keris Nogo Sosro dipercaya memiliki sosok naga atau penjaga gaib yang memberikan kekuatan magis, asalkan diperlakukan dengan hormat.
Karena legenda yang mengelilinginya, keris Nogo Sosro tidak hanya dianggap sebagai senjata, tetapi juga sebagai pusaka bertuah yang diwariskan dari generasi ke generasi, sering digunakan dalam ritual atau upacara spiritual untuk menarik keberuntungan atau kekuatan gaib.
Ilmu Pelet
Ilmu pelet paling terkenal dengan kemampuannya untuk “memaksakan” perasaan cinta atau ketertarikan pada seseorang. Orang yang terkena ajian ini akan merasa sangat tertarik, rindu, dan mencintai orang yang mengirim pelet tanpa alasan yang jelas. Efek ini bisa sangat kuat sehingga orang tersebut akan merasa sulit untuk melupakan atau menolak perasaan tersebut.
Pelet juga dipercaya bisa mempengaruhi pikiran dan emosi target, membuat mereka lebih mudah dipengaruhi dan cenderung menurut pada keinginan si pengirim ajian. Pengaruh ini bisa sangat halus dan tidak disadari oleh orang yang terkena, karena mereka merasa apa yang mereka lakukan adalah hasil dari keinginan pribadi.
Selain menciptakan perasaan cinta, ilmu pelet dipercaya dapat meningkatkan daya tarik seseorang di mata orang lain. Ini tidak hanya terbatas pada satu target, tetapi dapat membuat seseorang menjadi lebih menarik secara umum di mata banyak orang. Orang yang menguasai ilmu pelet sering kali dikisahkan memiliki pesona dan daya tarik yang luar biasa, membuat orang lain tertarik tanpa alasan yang jelas.
Kesaktian pelet umumnya dikaitkan dengan penggunaan mantra atau doa-doa khusus yang diucapkan secara teratur oleh si pengirim. Mantra ini diiringi oleh ritual tertentu, seperti puasa, meditasi, atau memberikan persembahan kepada makhluk halus.
Dalam beberapa versi, pelet juga dapat disertai dengan penggunaan benda-benda tertentu (seperti minyak atau kembang) yang dioleskan atau diletakkan di tempat tertentu untuk memperkuat efeknya.
Ilmu pelet juga sering melibatkan perantara gaib, seperti jin atau makhluk halus, yang dikirim untuk mempengaruhi target. Dalam praktik ini, pelet dapat menjadi lebih kompleks, dengan melibatkan kekuatan supranatural yang lebih besar. Pengirim pelet berkomunikasi dengan makhluk gaib melalui ritual khusus untuk meminta bantuan dalam memengaruhi pikiran dan perasaan target.
Kekuatan pelet bisa bersifat sementara atau permanen, tergantung pada tingkat ajian dan kekuatan pengirimnya. Dalam kasus pelet yang kuat, efek cinta atau ketergantungan pada pengirim bisa bertahan lama dan sulit dihilangkan, bahkan meskipun orang tersebut mencoba melawan perasaan mereka. Namun, ada juga pelet yang hanya memberikan efek sementara dan hilang setelah beberapa waktu.
Di balik kekuatan ajian ini, ada konsekuensi spiritual yang harus ditanggung. Menurut kepercayaan, penggunaan ilmu pelet yang tidak bijaksana dapat berbalik menyerang pengirimnya.
Karma buruk atau efek negatif, seperti kesialan atau penyakit, bisa menimpa seseorang yang menggunakan pelet untuk tujuan jahat atau egois. Selain itu, banyak yang percaya bahwa makhluk gaib yang terlibat dalam pelet harus diberikan persembahan terus-menerus agar tidak mengganggu pengirimnya. Meskipun pelet memiliki reputasi sebagai ajian yang kuat, ada juga berbagai cara untuk menetralisirnya.
Beberapa tradisi menyarankan untuk menggunakan mantra penangkal, melakukan ritual pembersihan diri secara spiritual, atau meminta bantuan seorang paranormal atau dukun yang memiliki kemampuan untuk menghentikan efek pelet. Selain itu, dalam kepercayaan Islam, doa-doa tertentu dianggap mampu menangkal ajian pelet dengan melibatkan kekuatan perlindungan dari Tuhan. (Ari/*)