Sementara Reuters pun menuliskan Tanda-tanda awal cuaca panas dan kering yang disebabkan oleh El Nino mengancam produsen makanan di seluruh Asia. “Dengan produksi minyak sawit dan beras kemungkinan besar akan terganggu di Indonesia dan Malaysia – yang memasok 80% minyak sawit dunia – dan Thailand,” tulis Reuters.
Perlu disampaikan krisis kebakaran hutan dalam satu bulan terakhir telah menjadi perhatian global karena dampaknya yang merusak ekosistem dan kualitas udara. Kondisi cuaca ekstrem dan aktivitas manusia menjadi faktor utama penyebab kebakaran ini.
Penyebab utama kebakaran adalah musim kemarau yang ekstrem, di mana curah hujan yang rendah dan suhu yang tinggi menciptakan kondisi yang sangat rentan terhadap kebakaran hutan.
Krisis kebakaran hutan ini tidak hanya menjadi masalah internal bagi Indonesia, dampaknya telah merambat secara global. Asap dari kebakaran hutan ini telah mencapai negara tetang dan negara-negara tetangga yang berdekatan, mengganggu kualitas udara dan kesehatan penduduk setempat.