Akan tetapi manusia-manusia berselubung hitam pun teramat lihai. Gerakan mereka lincah. Persis burung Srigunting yang berkelebat-kelebat cepat saling bertukar posisi menyerang.
Belasan prajurit yang coba mendekat acap kali memekik panjang kena sambaran anak-anak panah mereka. Mereka berkelebat-kelebat sambil berteriak keras.
“Hidup Mataram… Hidup Kalijaga… Inilah Kali Mati…” Dan… “Siutttt!”
Seorang hendak membokong Raden Syarifudin terjungkal dengan leher ditembus anak panah. Prajurit nahas itu tewas sambil pegangi lehernya yang bolong. (bersambung)