MEDIASERUNI.ID – Ada yang bilang kondisi jalan adalah wajah kabupaten itu, termasuk Jalan Raya Klari. Ucapan ini ada benarnya. Apalagi, jalan ini dilintasi masyarakat dari luar kabupaten. Cerita baik dan buruk akan muncul dari sana.
Kalau ceritanya baik, bupatinya akan populer karena dinilai mampu bekerja. Sebaliknya, bila cerita buruk, bupati itu dinilai tak mampu untuk bekerja.
Tanpa terkecuali Kabupaten Karawang, daerah lumbung padi yang kini menyandang ikon kota industri, dengan PAD lebih dari Rp 1 triliun, ternyata masih tak berdaya membetulkan jalan berkeroak dan berlubang di lintasan Klari.
Tetapi sayang, omset (baca; PAD) Rp 1 triliun rupanya tak cukup mampu untuk membetulkan Jalan Jenderal Ahmad Yani yang rusak parah, berlubang, berkeroak, bahkan ada beberapa yang bisa dijadikan kubangan anak kerbau.
Terlepas, ruas jalan itu kewenangan pusat dibawah Kementerian PUPR, hal yang patut dipertimbangkan adalah dengan PAD lebih Rp 1 triliun Bupati Karawang Aep Syaepuloh sangat pantas memaksa Menteri PUPR untuk menyelamatkan warganya di ruas jalan Klari.
Ngeri! Bila melintas di sepanjang lintasan Klari – Cikampek. Jika baru pertama melintas, dijamin pengendara itu akan celaka. Kalau tidak terjungkal, motornya bakal terpeleset, saking banyaknya lubang dan keroakan.
Bahkan, dibeberapa titik, pengendara sampai kesulitan mencari jalan aman, karena hampir dipenuhi lubang dan keroakan jalan, yang bertaburan hampir disetiap 1 Km ruas jalan Klari.
Keroakan Jalan Raya Klari
Pantauan Mediaseruni, Jumat 7 Februari 2025, sekitar pukul 05.30 Wib, disepanjang ruas Jalan Raya Klari hingga depan SPBU Klari di samping Polsek Klari, puluhan lubang yang cukup dalam berdiameter 10 – 15 cm masih terlihat bertaburan secara acak.
Sementara belasan keroakan jalan diameter 70 – 100 cm yang cukup dalam juga tersebar hingga depan SPBU Klari. Dari belasan keroakan jalan tersebut terdapat tiga titik paling berbahaya.
Ketiga titik tersebut, terutama sekitar perempatan lampu merah klari menuju gerbang tol Karawang Timur. Setidaknya ada satu keroakan persis di badan jalan.
Dua titik lain, satu di pertigaan Kopel. Sedikitnya ada tiga keroakan besar yang berbahaya, dan tersebar acak serta belasan lubang jalan dan keroakan kecil yang mampu membuat motor terjungkal.
Terakhir titik berbahaya di sepanjang ruas jalan Klari – depan SPBU Klari adalah di depan SPBU Klari. Belasan keroakan kecil yang berbahaya bertaburan disekitar ruas tersebut.
Sebagai tambahan, tidak kalah berbahaya keroakan jalan di jembatan Sasak Misran. Keroakan lebar sekitar 10 cm dengan panjang hampir 2 meter itu memiliki kedalaman lubang cukup dalam.
Sehari sebelumnya, memang terlihat garis-garis putih di sekitar keroakan dan lubang jalan (mesti tidak semua lubang dan keroakan), namun Jumat, 7 Februari 2025, subuh, garis putih yang sekitar dua mingguan itu sudah tak terlihat lagi. (*)
Penulis Azhari, S.Sos
Ketua MIO Indonesia Provinsi Jawa Barat.