Bandung, MEDIASERUNI.ID – Arus mudik Lebaran 2025 dan kunjungan wisata di Jawa Barat melonjak signifikan sejak hari pertama lebaran.

Hingga hari kedua Lebaran, lebih dari 11,8 juta pelanggan menggunakan layanan kereta api, sementara volume kendaraan di jalur utama, termasuk Tol Cikampek, meningkat tajam.

Untuk mengatasi kepadatan, Pemprov Jawa Barat melalui Dinas Perhubungan dan kepolisian menerapkan rekayasa lalu lintas seperti contraflow di Cikampek dan ganjil-genap di jalur wisata Puncak, Bogor.

Beberapa destinasi wisata, seperti Kebun Raya Cibodas, Tangkuban Perahu, dan Pantai Sindangkerta, mulai dipadati pengunjung.

Baca Juga:  Camat Jayakerta Dinonaktifkan Setelah Dituntut Klarifikasi Kasus Asusila dengan Bidan

Berdasarkan data traffic counting lidar, pada 31 Maret 2025, terjadi penurunan jumlah kendaraan terjadi di beberapa jalur utama Jawa Barat.

Jalur Pantura mengalami penurunan 2,7 persen dengan mayoritas kendaraan roda dua mencapai 73,6 persen.

Di sektor transportasi, tren penumpang bervariasi. Terminal bus mengalami penurunan jumlah penumpang, sementara kereta api lokal melonjak hingga 38,14 persen.

Kereta Cepat Indonesia-China (KCIC) justru mengalami penurunan 22,66 persen. Di sektor udara, Bandara Kertajati mencatat 510 penumpang, turun 12,52 persen.

Baca Juga:  Pemdaprov Jabar akan Kolaborasi dengan Perguruan Tinggi Tekan Pengangguran Jabar

Lonjakan kendaraan terjadi di Tol Cipularang dan Padaleunyi dengan peningkatan lebih dari 60 persen.

Sebaliknya, jalur utama seperti Pantura, Jalur Tengah, dan Jalur Selatan mencatat penurunan volume kendaraan antara 2,7 hingga 5,9 persen, didominasi oleh kendaraan roda dua.

Pemprov Jawa Barat terus berkoordinasi untuk memastikan kelancaran arus balik dan kesiapan infrastruktur menghadapi puncak kepadatan dalam beberapa hari ke depan.

Langkah strategis ini diharapkan menjaga mobilitas masyarakat tetap lancar dan aman selama libur Lebaran. (*)