Bekasi, MEDIASERUNI – PLN Unit Induk Transmisi (UIT) Jawa Bagian Tengah melalui Unit Pelaksana Transmisi (UPT) PLN Bekasi, mendukung pelaksanaan Hari Raya Idul Adha 1445 H, dengan menjaga pasokan listrik tetap andal.
Salah satunya melalui penggantian peralatan transmisi di Gardu Induk (GI) 150 kV Tambun, Bekasi pada Sabtu 15 Juni 2024.
GI Tambun merupakan salah satu Gardu Induk di wilayah kerja UPT Bekasi yang menyuplai pasokan listrik untuk wilayah Kota Bekasi serta sebagian wilayah kawasan industri yang berada di Kabupaten Bekasi.
PLN sangat memperhatikan betapa pentingnya peranan Gardu Induk ini, untuk keberlangsungan suplai listrik selama perayaan Idul Adha 1445 H tahun 2024.
Manajer UPT Bekasi Dewi Setyaharini menjelaskan, jenis material yang diganti dalam pekerjaan ini adalah Netral Current Transformer (NCT) atau trafo arus netral yang berfungsi sebagai sistem proteksi apabila terjadi gangguan pada trafo.
“Kami berhasil upayakan penggantian NCT ini diselesaikan dengan cepat dan aman dalam durasi 8 jam, dengan menerjunkan sebanyak 24 personel gabungan tim pemeliharaan, operator gardu induk hingga mitra kerja,” terang Dewi.
Seluruh tahapan dari pekerjaan ini dilakukan dengan mematuhi prosedur Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) antara lain dengan melibatkan pengawas pekerjaan dan pengawas K3 serta penggunaan alat pelindung diri dalam pelaksanaan pekerjaan.
General Manager PLN Unit Induk Transmisi Jawa Bagian Tengah, Tejo Wihardiyono mengatakan, program peningkatan keandalan melalui penggantian peralatan ini bertujuan untuk meningkatkan performa peralatan yang sebelumnya mengalami penurunan.
Tejo Wihardiyono menyampaikan bahwa pekerjaan pengantian peralatan ini menjadi salah satu upaya preventif yang PLN lakukan untuk memastikan peralatan dalam performa yang optimal.
Selain memonitor anomali yang mungkin terjadi, sehingga dapat dilakukan mitigasi dan langkah penanganan secepat mungkin, untuk menghindari dampak yang lebih meluas.
Saat ini PLN telah melakukan transformasi di berbagai lini. Berbagai sistem telah terdigitalisasi dan dapat dikontrol secara real time.
“Apabila terjadi anomali dalam peralatan, tim PLN dapat bertindak cepat dalam hitungan menit untuk melakukan penanganan dan mencegah dampak yang lebih meluas,” tutup Tejo Wihardiyono. (Mds/*)