MEDIASERUNI.ID – Ketidakmampuan untuk melepaskan diri dari pengalaman masa lalu, atau gagal move on, merupakan salah satu tantangan emosional yang dapat berdampak signifikan pada kesehatan mental.

Perasaan yang terjebak pada luka atau penyesalan masa lalu sering kali menyebabkan individu sulit fokus pada masa kini atau merencanakan masa depan.

Kondisi ini umumnya ditandai dengan ruminasi, yaitu kebiasaan berpikir berulang tentang peristiwa yang menyakitkan tanpa mencari solusi.

Jika dibiarkan, pola pikir ini dapat memperburuk kondisi mental seseorang, meningkatkan risiko depresi, kecemasan, bahkan gangguan stres pasca-trauma (PTSD).

Selain berdampak pada kesehatan mental, gagal move on juga memiliki konsekuensi fisik yang serius. Stres emosional yang berkepanjangan dapat memengaruhi sistem kekebalan tubuh, membuat individu lebih rentan terhadap penyakit.

Gangguan tidur, sakit kepala, dan masalah pencernaan sering kali menjadi keluhan fisik yang muncul akibat stres kronis. Dalam beberapa kasus, dampaknya dapat lebih parah, seperti meningkatnya risiko tekanan darah tinggi dan penyakit jantung.

Baca Juga:  5 Taman Makam Pahlawan Favorit di Jabar, TMP Sirna Raga Purwakarta Termasuk

Hal ini menunjukkan bahwa dampak gagal move on tidak bisa dianggap remeh. Dari sisi sosial, individu yang terjebak dalam pengalaman masa lalu sering kali menarik diri dari lingkungan sosialnya.

Mereka mungkin merasa sulit menjalin hubungan baru atau menjaga interaksi dengan orang-orang di sekitar. Isolasi sosial ini bisa memperburuk perasaan kesepian dan menurunkan kualitas hidup secara keseluruhan.

Hubungan interpersonal yang terganggu juga dapat memperdalam rasa kehilangan, menciptakan lingkaran setan yang sulit diputus.

Untuk mengatasi kondisi ini, diperlukan langkah-langkah proaktif dan terarah. Salah satu cara efektif adalah mencari dukungan emosional dari konselor, terapis, atau orang-orang terdekat.

Berbicara dengan seseorang yang dipercaya dapat membantu meredakan beban emosi sekaligus memberikan perspektif baru. Selain itu, mengenali dan menerima perasaan negatif tanpa menghakimi diri sendiri merupakan langkah awal menuju pemulihan.

Baca Juga:  Es Cendol Kuliner Minuman yang Menyatu dalam Kelezatan Nusantara

Aktivitas fisik juga memainkan peran penting dalam mengatasi gagal move on. Olahraga dapat merangsang pelepasan endorfin, yang membantu meningkatkan suasana hati dan mengurangi stres.

Selain itu, mencoba hobi baru atau terlibat dalam kegiatan positif dapat menjadi cara yang efektif untuk mengalihkan perhatian dari kenangan menyakitkan. Dengan berfokus pada aktivitas yang membawa kegembiraan, individu dapat secara perlahan membangun kembali rutinitas yang lebih sehat.

Dengan usaha yang konsisten, seseorang dapat belajar untuk menerima masa lalu tanpa terjebak di dalamnya. Proses pemulihan mungkin memerlukan waktu, tetapi langkah-langkah kecil menuju perubahan positif dapat memberikan hasil yang signifikan.

Membangun kembali kesehatan mental dan meningkatkan kualitas hidup bukanlah hal yang mustahil, selama individu berkomitmen untuk tidak menyerah pada masa lalu dan terus berusaha melangkah ke depan. (*)

Sumber: Hello Sehat, Grid, Waingapu Hits.