“Fenomena gizi ini juga terkait dengan stunting . Alhamdulillah sebetulnya untuk Jawa Barat dari SSGI terakhir tahun 2022, stunting menurun kurang lebih di angka empat persen, yakni dari 24,5 persen menjadi 20 persen. Target kita dua tahun kemudian kurang lebih di 14 persen,” tegasnya.
Setiawan berharap melalui aplikasi ini masyarakat dapat lebih bijak lagi memilih pangan atau jenis makanan yang akan dikonsumsi karena ini semua strategi Pemda Provinsi Jabar bagaimana masyarakatnya sejahtera dengan gizi yang baik dan stunting bisa ditanggulangi.
Plt. Kepala Dinas Kesehatan Jabar Vini Adiani Dewi menuturkan, saat ini Indonesia masih memiliki beban permasalahan yang relatif tinggi, di antaranya masih ada remaja yang mengalami over weight dan under weight , hal tersebut karena buruknya pola makan.
“Perlu diberi kebiasaan untuk membaca label atau kandungan nutrisi yang ada di dalam makanan. Untuk itu salah satu fokus kegiatan melalui peluncuran aplikasi ini diharapkan dapat menggugah teman-teman (remaja) untuk aware terhadap makanan yang akan dimakan,” papar Vini.