MEDIASERUNI.ID – Kecantikan telah menjadi standar yang menentukan nilai sosial seorang wanita di berbagai budaya. Dalam banyak masyarakat, daya tarik fisik sering dikaitkan dengan status, kehormatan, dan bahkan peluang hidup yang lebih baik.

Tradisi seperti riasan wajah di Mesir kuno, praktik pengikatan kaki di Tiongkok, atau standar tubuh tertentu dalam budaya Barat menunjukkan bahwa kecantikan bukan sekadar estetika.

Tetapi juga alat sosial yang memengaruhi posisi perempuan di lingkungan mereka. Hal ini membuat banyak perempuan merasa terdorong untuk memenuhi standar kecantikan yang ditetapkan oleh masyarakat mereka.

Konsep kecantikan juga berperan dalam membentuk identitas perempuan, baik secara individu maupun kolektif. Dari generasi ke generasi, nilai kecantikan diwariskan melalui norma keluarga, media, dan industri kecantikan.

Namun, seiring perkembangan zaman, konsep kecantikan mulai mengalami perubahan. Gerakan inklusivitas dan keberagaman mendorong perempuan untuk menerima kecantikan dalam berbagai bentuk, tidak hanya yang sesuai dengan standar tradisional.

Baca Juga:  Lima Hobi Wanita yang Ternyata Bisa Menghasilkan Cuan, Kamu Wajib Coba

Kampanye body positivity, misalnya, berusaha menekankan bahwa setiap bentuk tubuh, warna kulit, dan fitur wajah memiliki nilai tersendiri.

Media sosial juga memberi ruang bagi perempuan untuk mengekspresikan diri dengan cara yang lebih autentik, tanpa harus selalu mengikuti standar yang telah lama dikonstruksi oleh industri kecantikan.

Meskipun tantangan masih ada, semakin banyak perempuan yang menyadari bahwa kecantikan sejati tidak hanya berasal dari penampilan luar, tetapi juga dari rasa percaya diri dan penerimaan diri yang utuh.

Beberapa alasan psikologis dan sosial mengapa banyak wanita senang disebut cantik:

Pengakuan & Validasi

Kata “cantik” sering kali dianggap sebagai pujian yang mengonfirmasi bahwa seseorang dihargai secara estetika. Ini bisa meningkatkan rasa percaya diri dan perasaan diterima.

Baca Juga:  Transportasi Favorit Sepanjang Masa Masyarakat Tetapi Memilih IniĀ 

Norma Sosial & Budaya

Sejak lama, kecantikan sering dikaitkan dengan nilai, daya tarik, dan status sosial seorang wanita. Banyak budaya menekankan bahwa kecantikan adalah bagian penting dari identitas perempuan.

Dampak Evolusi

Dari sudut pandang evolusi, daya tarik fisik sering dikaitkan dengan kesehatan dan kesuburan, yang bisa mempengaruhi cara orang lain menilai seseorang.

Emosi Positif

Mendapat pujian seperti “cantik” bisa memicu pelepasan dopamin (hormon kebahagiaan), membuat seseorang merasa dihargai dan lebih bahagia.

Makna di Balik Kata

“Cantik” tak selalu soal fisik. Banyak wanita juga merasa tersentuh jika disebut cantik karena kepribadian, sikap, atau aura positif mereka.

Namun, tentu saja, tidak semua wanita merasa sama. Ada juga yang lebih suka dihargai atas kecerdasan, keberanian, atau sifat lainnya. Bagaimana menurutmu? (*)