“Saya mohon nanti LO (kecamatan) juga mintakan mereka untuk bertanggungjawab atas policy yang terjadi, sehingga bapak ibu sekalian apa yang kita inginkan insya Allah potret posisi kita akan tercapai akan kita dapat sebelum mereka selesai,” katanya.
Di sisi lain, Kepala Dinas Kesehatan Garut, dr. Leli Yuliani, mengungkapkan bahwa survei SSGI 2024 akan dilaksanakan oleh pihak ketiga, yakni Sucofindo. Survei ini dijadwalkan berlangsung dari 2 hingga 30 Oktober 2024, mencakup 57 Puskesmas di 39 kecamatan dan 83 desa/kelurahan.
Dr. Leli menyoroti prevalensi stunting di Garut yang pada 2023 mencapai 24,1%, naik sedikit dari 23,6% di tahun sebelumnya. Namun, data terbaru dari aplikasi Sigizi Terpadu pada Juni 2024 mencatat prevalensi stunting hanya 11,39%.
Leli berharap hasil SSGI 2024 nantinya dapat sejalan dengan angka yang diperoleh dari lapangan. “Mudah-mudahan pelaksanaan SSGI (atau) Survei Status Gizi Indonesia pada 2024 ini, minimal memang tidak jauh berbeda dengan angka real di lapangan terkait dengan prevalensi stunting ini,” ucap Leli. (Cecep/Mediaseruni)