Program Lisdes yang tersisa, sambung Darmawan, merupakan daerah-daerah ekstrim yang semakin sulit dijangkau, penuh risiko, remote area dan berada di 3T.
Darmawan menjabarkan lewat transformasi digital yang dilakukan PLN, roadmap Lisdes saat ini juga telah terintegrasi dengan peta geospasial. Sehingga, perencanaan dan eksekusi Lisdes dipastikan lebih terukur dan tepat sasaran.
“Kemudian telah dilakukan juga komunikasi ke Forkopimda (Forum Koordinasi Pimpinan Daerah). Di daerahnya masing-masing, setiap GM bertemu dengan para Gubernur, Bupati, DPRD, dan stakeholder lain untuk mendapatkan dukungan,” lanjut Darmawan.
Hal itu, terang Darmawan, karena program listrik desa ini bukanlah program PLN saja, tetapi ini adalah program negara. “Kami terus pastikan agar jangan sampai ada saudara kita yang masih hidup dalam kegelapan,” pungkas Darmawan.
Dalam periode 2015-2022 PLN telah berhasil memanfaatkan dana PMN sebesar Rp 49,81 Triliun untuk pembangunan infrastruktur kelistrikan, salah satunya untuk melistriki 7.980 desa yang dinikmati 1,37 juta masyarakat di seluruh Indonesia.