MEDIASERUNI – Dua puasa ini dianjurkan bagi orang yang sedang tidak melakukan ibadah haji, yakni puasa Arafah dan puasa Tarwiyah.
Kedua puasa ini dilakukan sebelum Hari Raya Idul Adha atau Lebaran Haji yang jatuh pada 10 Dzulhijjah. Sementara itu, bagi jamaah haji, tidak dianjurkan untuk melaksanakan puasa ini.
Baik puasa Arafah dan Tarwiyah, keduanya merupakan puasa yang dilakukan menjelang Idul Adha, tetapi berbeda hari saat melaksanakannya.
Puasa Arafah dilakukan pada 9 Dzulhijjah, sedangkan puasa Tarwiyah pada sehari sebelumnya, yakni 8 Dzulhijjah.
Dengan kata lain, jika seorang muslim ingin menunaikan kedua puasa tersebut, sebaiknya mulai dengan puasa Tarwiyah terlebih dahulu. Setelah itu, dapat dilanjutkan puasa Arafah, baru kemudian merayakan Idul Adha.
Tahun ini disepakati Idul Adha jatuh pada Senin, 17 Juni 2024, maka puasa Tarwiyah 8 Dzulhijjah dilaksanakan pada Sabtu, 15 Juni 2024, kemudian puasa Arafah 9 Dzulhijjah 1445 Hijriah jatuh pada Minggu, 16 Juni 2024.
Beda Puasa Arafah dan Tarwiyah
Meski sama-sama dilakukan sebelum Idul Adha, terdapat beberapa perbedaan antara puasa Arafah dan Tarwiyah, yakni dari bacaannya niat puasanya dan waktu melaksanakan puasa.
Dirangkum dari laman NU Online. Niat puasa Arafah dan Tarwiyah dapat dibaca di malam hari sebelum berpuasa atau sebelum adzan subuh setelah melaksanakan sahur.
Bacaan Niat Puasa Tarwiyah: Nawaitu shauma tarwiyata sunnatan lillahi ta’ala.
Artinya: Saya niat puasa sunnah Tarwiyah karena Allah ta’ala
Bacaan Niat Puasa Arafah
Nawaitu shauma arafata sunnatan lillahi ta’ala.
Artinya: Saya niat puasa sunnah Arafah karena Allah ta’ala.
Puasa Arafah dan Tarwiyah memiliki keutamaan pengampunan dosa oleh Allah SWT.
Puasa Arafah akan menghapus dosa-dosa yang dilakukan selama dua tahun, tepatnya setahun yang lalu dan setahun yang akan datang. Sedangkan, puasa Tarwiyah dapat menghapus dosa dalam satu tahun. (Ari/*)