MEDIASERUNI.ID – Mesir selalu punya daya tarik tersendiri, terutama soal para firaunnya yang dianggap penguasa sekaligus dewa di zamannya. Tapi di balik keagungan piramida dan makam megah mereka, tersimpan kisah-kisah misterius yang membuat bulu kuduk berdiri, terutama soal kutukan raja Mesir yang katanya menghantui siapa pun yang berani mengusik makam para penguasa kuno itu.

Semuanya bermula dari penemuan makam Firaun Tutankhamun pada tahun 1922 oleh arkeolog Inggris, Howard Carter. Saat pintu makam dibuka setelah tertutup lebih dari 3.000 tahun, dunia arkeologi geger.

Koleksi emas, perhiasan, dan artefak yang luar biasa megah membuat banyak orang terpesona, tapi euforia itu berubah jadi ketakutan ketika satu per satu anggota tim penggali meninggal dengan cara misterius.

Yang paling terkenal adalah Lord Carnarvon, sponsor ekspedisi yang meninggal tak lama setelah pembukaan makam. Ia tewas akibat infeksi gigitan nyamuk, namun anehnya, listrik di seluruh Kairo padam tepat saat ia mengembuskan napas terakhir.

Baca Juga:  Duta Genre Jawa Barat 2024 Dorong Generasi Muda untuk Berani Berkarya

Tidak sedikit yang percaya itu adalah tanda murka sang firaun. Sejak itu, lahirlah istilah yang kini melegenda: “Kutukan Firaun.”

Banyak kejadian janggal lain yang menambah aura mistis kutukan ini. Beberapa arkeolog yang terlibat dilaporkan meninggal karena penyakit langka, kecelakaan aneh, bahkan tanpa sebab medis jelas.

Meski begitu, sebagian ilmuwan mencoba menjelaskan fenomena ini secara ilmiah. Salah satu teori menyebutkan adanya spora jamur beracun di dalam makam yang bisa menyerang sistem pernapasan ketika udara kuno itu terganggu setelah ribuan tahun.

Namun, teori rasional itu tidak sepenuhnya meredam rasa penasaran publik. Banyak orang percaya bahwa makam para firaun memang dijaga oleh kekuatan gaib.

Baca Juga:  Hari Pahlawan di Jabar Menghidupkan Semangat Kepahlawanan untuk Kemajuan Bangsa

Di beberapa inskripsi hieroglif bahkan tertulis peringatan keras bagi siapa pun yang berani mengganggu ketenangan sang raja: “Kematian akan datang dengan cepat bagi yang mengusik kedamaian firaun.” Tulisan itu seolah menjadi pembenaran dari kejadian-kejadian misterius yang mengikuti.

Hingga kini, misteri kutukan firaun masih jadi perdebatan antara logika dan kepercayaan. Apakah itu sekadar kebetulan, penyakit, atau benar-benar kekuatan supranatural dari masa lalu yang tak boleh disentuh manusia modern? Tak ada yang tahu pasti.

Tapi satu hal yang jelas, setiap kali ada ekspedisi baru di lembah para raja, rasa was-was dan aura mistis itu tetap terasa, seakan para firaun masih mengawasi dari balik keabadian. (*)