Sukabumi, MEDIASERUNI – Siapa bilang anak muda zaman sekarang cuma bisa rebahan? Buktinya adalah Ramdan (30), pemuda milenial asal Perumahan Gedung Puiuh, Desa Purwosari Kecamatan Cicurug Kabupaten Sukabumi, kini bisa meraup keuntungan dari budidaya jamur tiram.
Ia memulai usahanya di dapur rumah kosong yang ia sewa hanya seharga Rp 500 ribu per bulan. “Awalnya cuma coba-coba karena penasaran sama budidaya jamur tiram. Waktu itu cuma punya beberapa baglog (media tanam jamur),” cerita Ramdan saat ditemui Telusurbisnis.com (Grup Mediaseruni), Sabtu 5 Juli 2025
Usaha kecil-kecilan itu ternyata berkembang. Meski baru merintis dan belum tersentuh bantuan dari program pemerintah, Ramdan sudah bisa mengantongi keuntungan ratusan ribu rupiah setiap bulan. Kini, ia bahkan mempekerjakan satu orang karyawan untuk membantu operasional.
“Dulu semuanya dikerjain sendiri, mulai dari nyiram sampai panen. Sekarang alhamdulillah sudah ada yang bantuin,” ujarnya.
Hasil dari ketekunan dan kerja kerasnya tak main-main. Keuntungan dari bisnis jamur tiram ini sudah cukup untuk membantu merenovasi rumah orang tuanya secara bertahap, membeli motor untuk keperluan sehari-hari, dan menyisihkan sebagian untuk tabungan masa depan.
Potensinya Besar
Untuk saat ini, pasar jamurnya masih di sekitar Cicurug dan pasar tradisional terdekat. Meski belum ekspansi ke luar kota, Ramdan yakin usahanya masih punya potensi besar untuk tumbuh.
“Yang penting jalan dulu. Sekarang fokus ke kualitas jamur dan kepuasan pelanggan. Nanti kalau sudah stabil, baru mikir ekspansi,” tambahnya.
Tak Luput dari Kegagalan
Namun perjalanan Ramdan tak selalu mulus. Ia sempat mengalami kerugian karena kesalahan teknis dan serangan hama. Tapi alih-alih menyerah, ia justru bangkit dan belajar dari kegagalan.
“Namanya usaha, pasti ada jatuhnya. Tapi saya enggak nyerah, malah makin semangat. Sekarang alhamdulillah secara materi juga sudah cukup,” tuturnya dengan semangat.
Kisah Ramdan ini bukti nyata bahwa keberhasilan bisa datang dari mana saja, bahkan dari dapur rumah kosong sekalipun kesuksesan bisa diraih.
Dengan modal kecil, tekad besar, dan kemauan untuk belajar dari kegagalan, Ramdan sukses menciptakan peluang usaha yang bukan hanya menghidupi dirinya, tapi juga membuka lapangan kerja bagi orang lain. (Dwika)